MANADOPOSTID-Perayaan Jumat Agung di Gereja GMIM Imanuel Kamangta, Jumat (15/04/2022) sejak ibadah pagi dan perjamuan kudus berjalan penuh khidmat. Seluruh sidi jemaat hadir dan menjalani prosesi perjamuan kudus, untuk memaknai pengorbanan Yesus Kristus yang mati demi menebus dosa manusia. Terpantau, perjamuan didahului dengan ibadah yang
KUDUS – Jemaat Kristiani merayakan Jumat Agung di Gereja Injil di Tanah Jawa GITJ Kudus. Jumat Agung dilaksanakan secara live streaming dan tatap muka yang masih dibatasi. Namun, tanpa digelar Perjamuan Kudus dan Kasih. Majelis Komisi Pemuda GITJ Kudus Juni Hermawan mengatakan, sebelum pandemi pihaknya pasti menyediakan Perjamuan Kudus dan Perjamuan Kasih. Perjamuan Kudus di antaranya menyediakan makanan berupa roti dan minuman anggur. Sedangkan Perjamuan Kasih berupa suguhan makanan berat. ”Namun setelah datangnya pandemi, sampai saat ini kami tidak meyediakan perjamuan itu,” katanya. Perjamuan itu, kata dia, dibagikan usai pemberitaan firman. Sedangkan ibadah Jumat Agung dipimpin Pendeta GITJ Herin Kahadi Jayanto. Menurutnya, tingkat kehadiran jemaat kali ini lebih meningkat daripada tahun sebelumnya. Sebab, tahun lalu kebanyakan jemaat beribadah di rumah masing-masing. Dalam perayaan Jumat Agung, GITJ Kudus masih menerapkan pembatasan. Kapasitas di gedung utama hanya boleh terisi 80 jemaat. Berdasarkan pantauan, tempat duduk juga masih diberi garis silang berwarna kuning. Kursi panjang yang berada dalam gedung utama hanya diisi dua jemaat. ”Jika di dalam sudah tidak muat, kami alihkan ke luar,” terangnya. Di luar gedung sendiri tampak tenda berwarna merah putih terpasang. Kursi yang sudah disediakan pun tidak sampai ke halaman gereja. Setidaknya hanya ada 175 jemaat yang hadir pada Jumat Agung kemarin. ”Jelang Paskah merupakan perayaan besar bagi kami. Namun, saat pandemi melanda, kami tak bisa merayakan momen-momen besar seperti Perjamuan Kasih. Terutama perayaan Paskah anak-anak,” ungkapnya. Dia menambahkan, Paskah anak-anak ialah semacam bentuk permainan dan lomba yang diadakan di gereja dengan peserta anak-anak. Kadang acara tersebut dilaksanakan setelah acara kebaktian. ”Pelaksaan bisa setelah acara Jumat Agung maupun setelah acara Minggu Paskah. Pihaknya masih belum berani merayakan paskah anak itu, lantaran masih pandemi,” imbuhnya. ark/lin KUDUS – Jemaat Kristiani merayakan Jumat Agung di Gereja Injil di Tanah Jawa GITJ Kudus. Jumat Agung dilaksanakan secara live streaming dan tatap muka yang masih dibatasi. Namun, tanpa digelar Perjamuan Kudus dan Kasih. Majelis Komisi Pemuda GITJ Kudus Juni Hermawan mengatakan, sebelum pandemi pihaknya pasti menyediakan Perjamuan Kudus dan Perjamuan Kasih. Perjamuan Kudus di antaranya menyediakan makanan berupa roti dan minuman anggur. Sedangkan Perjamuan Kasih berupa suguhan makanan berat. ”Namun setelah datangnya pandemi, sampai saat ini kami tidak meyediakan perjamuan itu,” katanya. Perjamuan itu, kata dia, dibagikan usai pemberitaan firman. Sedangkan ibadah Jumat Agung dipimpin Pendeta GITJ Herin Kahadi Jayanto. Menurutnya, tingkat kehadiran jemaat kali ini lebih meningkat daripada tahun sebelumnya. Sebab, tahun lalu kebanyakan jemaat beribadah di rumah masing-masing. Dalam perayaan Jumat Agung, GITJ Kudus masih menerapkan pembatasan. Kapasitas di gedung utama hanya boleh terisi 80 jemaat. Berdasarkan pantauan, tempat duduk juga masih diberi garis silang berwarna kuning. Kursi panjang yang berada dalam gedung utama hanya diisi dua jemaat. ”Jika di dalam sudah tidak muat, kami alihkan ke luar,” terangnya. Di luar gedung sendiri tampak tenda berwarna merah putih terpasang. Kursi yang sudah disediakan pun tidak sampai ke halaman gereja. Setidaknya hanya ada 175 jemaat yang hadir pada Jumat Agung kemarin. ”Jelang Paskah merupakan perayaan besar bagi kami. Namun, saat pandemi melanda, kami tak bisa merayakan momen-momen besar seperti Perjamuan Kasih. Terutama perayaan Paskah anak-anak,” ungkapnya. Dia menambahkan, Paskah anak-anak ialah semacam bentuk permainan dan lomba yang diadakan di gereja dengan peserta anak-anak. Kadang acara tersebut dilaksanakan setelah acara kebaktian. ”Pelaksaan bisa setelah acara Jumat Agung maupun setelah acara Minggu Paskah. Pihaknya masih belum berani merayakan paskah anak itu, lantaran masih pandemi,” imbuhnya. ark/lin
Sekarang bersama kita menerima berkatNya dalam Ibadah Jumat Agung dan pelayanan Perjamuan Kudus. Mari kita memuliakan Tuhan melalui pujian : SuaraMu Kudengar (KJ. 33:1, 3, 6) 1) SuaraMu kudengar memanggil diriku, supaya 'ku di Golgota dibasuh darahMu! Refrain: Aku datanglah, Tuhan, padaMu; dalam darahMu kudus sucikan diriku.
MANADO - Sejarah tercipta. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Gereja, jemaat atau umat tidak beribadah dalam sebuah komuni di gereja. Jumat 10/04/2020, seluruh umat Kristen di dunia melaksanakan ibadah Jumat Agung-sebuah penghayatan akan kisah pengorbanan Yesus-di rumah masing-masing. Termasuk di dalamnya, ratusan ribu warga Gereja Masehi Injili di Minahasa GMIM yang oleh anjuran social distancing demi memutus penularan Coronavirus Desease Covid-19 harus beribadah di rumah. Sedikitnya seribu jemaat GMIM di Indonesia dan beberapa kota di dunia melaksanakan ibadah Jumat Agung dan Perjamuan Kudus serentak mulai pukul waktu setempat. "Setelah ribuan tahun, berabad-abad dalam sejarah keberadaan gereja, kita merayakan Jumat Agung dan Perjamuan Kudus di rumah," demikian kata Ketua BPMS GMIM, Pdt Dr Hein Arina MTh dalam ibadah Jumat Agung yang menuntun jemaat secara daring, Jumat pagi. Pembacaan Alkitab diambil dari Injil Matius 2745-53 dengan judul Yesus Mati. Arina dalam khotbahnya mengutarakan, momen ini mengajak jemaat berefleksi. Bahwa kehadiran Allah tidak memandang tempat. Di mana saja, kapan saja, kita bisa beribadah. Kisah pengorbanan Yesus di Bukit Golgota merupakan teladan akan kasih tanpa syarat. Yesus mengajarkan kita untuk meneladani pengorbanan dan pengampunan yang tulus. "Masa ini membuat kita berefleksi. Sebagai sebuah solidaritas bersama umat manusia di seluruh dunia," katanya. Kemudian, jikalau jemaat boleh melaksanakan Perjamuan Kudus di rumah. Bukan berarti mengurangi pemaknaan akan pengorbanan Yesus. "Jika kita Perjamuan Kudus di rumah, itu tidak mengurangi maknanya. Tidak akan memiskinkan persahabatan, persaudaraan dan kekeluargaan kita," ujarnya. Bahkan, justru mempererat jalinan kasih sayang sebagai keluarga pendeta, Perjamuan Kudus memberi teladan, persahabatan yang kuat, saling melayani dan saling memberi. Ia pun berpesan, di masa berat menghadapi Pandemi Covid-19, jemaat GMIM diajak bersolidaritas, melakukan diakonia. Apa pasal? Tidak sedikit di antara jemaat yang kehilangan pekerjaan, tidak bisa berproduksi, menghadapi resesi di depan mata. "GMIM melalui perangkat pelayanan, ketua jemaat hingga pelsus kiranya boleh melihat anggota yang terdampak. Bukan sekadar memberi bantuan seadanya tapi sangat diharapkan ada pemberdayaan," katanya. Menurut Arina, kepatuhan GMIM yang mengajak jemaat menerapkan social distancing dan physical distancing merupakan bagian dari panggilan iman. "Social Distancing dan physical distancing adalah wujud ekspresi iman kita," katanya. Peristiwa Jumat Agung dan Perjamuan Kudus yang digelar tidak di gereja memberi pengalaman tak ternilai bagi jemaat. "Ini untuk pertama kalinya dan mungkin satu-satunya. Akan selalu dikenang," kata Arthur Bawole, mahasiswa Fekon Universitas Sam Ratulangi Manado asal Sitaro. Senada, Dio Grendio Tambun mengatakan, peristiwa Jumat Agung yang digelar oleh jemaat masing-masing di rumah mengajarkan nilai pentingnya kebersamaan sebuah keluarga. "Dengan adanya Pandemi ini, kita sangat mudah berkumpul dengan keluarga, selalu bersama di saat ibadah," kata Dio, jemaat Imanuel Bahu.ndo • Setelah Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Pasien Ini Disambut Warga Pakai Spanduk Selamat Datang
Ataubisa jadi variasinya jadi seperti ini, "Aneh rasanya ibadah Jumat Agung tapi gak ada Perjamuan Kudus." Wajar sekali jika kita bertanya demikian. Artikel ini akan berusaha untuk memberikan sedikit gambaran mengenai alasan mengapa perjamuan kudus ditunda selama masa PSBB yang mau tidak mau berdampak kepada kehidupan bergereja.
. 6nh4axjukd.pages.dev/8216nh4axjukd.pages.dev/1046nh4axjukd.pages.dev/7446nh4axjukd.pages.dev/9316nh4axjukd.pages.dev/5286nh4axjukd.pages.dev/1616nh4axjukd.pages.dev/1936nh4axjukd.pages.dev/4926nh4axjukd.pages.dev/166nh4axjukd.pages.dev/4246nh4axjukd.pages.dev/4336nh4axjukd.pages.dev/3126nh4axjukd.pages.dev/9936nh4axjukd.pages.dev/4556nh4axjukd.pages.dev/589
perjamuan kudus jumat agung