Kuharapkita tetap berpegang teguh kepada tuhan karena sesungguhnya tuhan adalah alam semesta itu sendiri dan alamlah yang telah mengajari kita cara hidup yang lebih baik lagi. Kita harus bersyukur karena tuhan-alam telah melahirkan kita ke dunia yang indah ini.
Bagaimana Keberadaan Tuhan Itu Sendiri Dalam Ajaran Yoga – Keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga merupakan salah satu hal penting yang perlu dipahami. Dalam ajaran yoga, konsep keberadaan Tuhan dianggap sebagai realitas spiritual. Mereka yang berada di jalur spiritual akan menemukan bahwa mereka tidak bisa berpisah dari kehadiran Tuhan di dalam hidup mereka. Keberadaan Tuhan dalam ajaran yoga didasarkan pada Prinsip Atman. Prinsip Atman adalah bahwa semua makhluk hidup, termasuk manusia, berasal dari satu sumber, yaitu Tuhan. Oleh karena itu, keberadaan Tuhan di seluruh alam semesta dan juga di dalam setiap orang. Ini mengajarkan bahwa semua entitas memiliki hubungan dengan Tuhan. Salah satu cara untuk mengungkapkan keberadaan Tuhan dalam ajaran yoga adalah melalui konsep advaita, yang berarti “tidak ada dua”. Ini berarti bahwa semua entitas, termasuk manusia, merupakan manifestasi Tuhan. Oleh karena itu, tidak ada yang berbeda dari Tuhan, dan semua entitas merupakan bagian dari satu kesatuan. Selain itu, keberadaan Tuhan juga diungkapkan melalui konsep sankhya, yang berarti “dua”. Ini berarti bahwa semua entitas di dunia ini, termasuk manusia, merupakan manifestasi dari dua aspek, yaitu Tuhan dan alam. Oleh karena itu, kedua aspek harus dihormati dan dimengerti agar kita dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan. Selain itu, keberadaan Tuhan juga diungkapkan melalui konsep dhyana, yang berarti “meditasi”. Meditasi mengajarkan bahwa semua entitas merupakan manifestasi Tuhan yang sama, dan kita dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan melalui meditasi. Dalam meditasi, kita dapat merasakan kehadiran Tuhan di dalam diri kita, yang merupakan bentuk lain dari keberadaan Tuhan dalam ajaran yoga. Keberadaan Tuhan juga diungkapkan melalui konsep bhakti, yang berarti “pengabdian”. Bhakti mengajarkan bahwa kita harus menghormati dan mengabdi pada Tuhan agar dapat menemukan kesatuan dengan Tuhan. Ini merupakan cara lain untuk mengungkapkan keberadaan Tuhan dalam ajaran yoga. Dalam ajaran yoga, semua entitas merupakan manifestasi Tuhan yang sama, dan kita harus menghormati dan mengabdi pada Tuhan agar dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan. Keberadaan Tuhan dalam ajaran yoga dapat dikungkapkan melalui konsep-konsep seperti Prinsip Atman, Advaita, Sankhya, Dhyana, dan Bhakti. Dengan mempelajari dan memahami keberadaan Tuhan dalam ajaran yoga, kita dapat membuka jalan menuju kesatuan dengan Tuhan. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimana Keberadaan Tuhan Itu Sendiri Dalam Ajaran 1. Keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga merupakan realitas spiritual yang perlu 2. Prinsip Atman mengajarkan bahwa semua makhluk hidup berasal dari satu sumber, yaitu 3. Konsep Advaita mengajarkan bahwa semua entitas merupakan manifestasi 4. Konsep Sankhya mengajarkan bahwa semua entitas merupakan manifestasi dari Tuhan dan 5. Konsep Dhyana mengajarkan bahwa meditasi dapat membantu kita mencapai kesatuan dengan 6. Konsep Bhakti mengajarkan bahwa kita harus menghormati dan mengabdi pada Tuhan agar dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan. 1. Keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga merupakan realitas spiritual yang perlu dipahami. Keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga merupakan realitas spiritual yang perlu dipahami. Ajaran yoga dikenal sebagai suatu praktik spiritual yang mengajarkan cara untuk mencapai keseimbangan pikiran, tubuh, dan jiwa. Namun, selain itu, ada kekuatan spiritual yang lebih tinggi yang terlibat, yaitu kekuatan Tuhan. Ajaran yoga mengajarkan bahwa Tuhan adalah sumber kesadaran yang akan menghantarkan kita menuju pemahaman spiritual yang lebih dalam. Konsep Tuhan dalam ajaran yoga adalah sebagai Satu, yang merupakan sumber semua kehidupan. Kehadiran Tuhan adalah satu-satunya hal yang abadi dalam kehidupan kita. Tuhan juga dianggap sebagai kekuatan yang menyatukan semua orang dan menjembatani perbedaan dalam perspektif spiritual dan agama. Diyakini bahwa semua agama mengajarkan tentang Tuhan, meskipun konsepnya berbeda-beda. Namun, dalam ajaran yoga, Tuhan diterima sebagai satu entitas yang menghubungkan semua aspek spiritual. Tuhan juga dianggap sebagai sumber dari semua kasih, kedamaian, dan kebahagiaan. Ajaran yoga mengajarkan bahwa Tuhan merupakan sumber dari semua yang ada, dan kita perlu berusaha keras untuk menghargai dan memuliakannya. Melalui pemahaman spiritual yang lebih dalam, kita akan bisa memahami pentingnya Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan juga sangat erat kaitannya dengan konsep kebahagiaan. Ajaran yoga mengajarkan bahwa jika kita mencari kebahagiaan di luar diri kita, kita hanya akan menemukan ketidakpuasan dan penderitaan. Namun, jika kita mencari kebahagiaan di dalam diri kita, kita akan menemukan kesadaran akan Tuhan. Kesimpulannya, keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga merupakan realitas spiritual yang harus dipahami. Ajaran yoga mengajarkan bahwa Tuhan merupakan satu-satunya hal yang abadi dalam kehidupan kita, dan bahwa kita harus berusaha keras untuk menghargai dan memuliakannya. Melalui pemahaman spiritual yang lebih dalam, kita dapat mencapai kebahagiaan yang hakiki. 2. Prinsip Atman mengajarkan bahwa semua makhluk hidup berasal dari satu sumber, yaitu Tuhan. Meskipun Yoga berasal dari tradisi Hindu, ia mengajarkan bahwa semua manusia berasal dari sumber yang sama, yaitu Tuhan. Prinsip Atman dalam Yoga mengajarkan bahwa semua makhluk hidup berasal dari satu sumber, yaitu Tuhan. Atman adalah fiksi spiritual yang menggambarkan jiwa manusia dan jiwa Alam Semesta. Pemahaman ini menyatakan bahwa semua makhluk hidup berasal dari sumber yang sama, yaitu Tuhan. Ini berarti bahwa semua makhluk hidup saling terkait dan berhubungan satu sama lain. Atman adalah suatu konsep yang dapat membantu kita memahami bahwa semua makhluk hidup berasal dari sumber yang sama, yaitu Tuhan. Atman juga mengajarkan kita bahwa semua makhluk hidup berada di dalam lingkaran kehidupan yang tidak berujung. Lingkaran ini melibatkan semua aspek kehidupan, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, dan semua makhluk lainnya. Atman juga dapat membantu kita memahami bahwa semua makhluk hidup berasal dari Tuhan dan bahwa kita semua satu dengan Tuhan. Ini berarti bahwa semua makhluk hidup saling terkait dan berhubungan satu sama lain. Ini juga berarti bahwa semua makhluk hidup memiliki potensi untuk mencapai potensi tertinggi mereka, yaitu menjadi satu dengan Tuhan. Atman juga mengajarkan bahwa semua makhluk hidup berasal dari sumber yang sama, yaitu Tuhan dan bahwa kita semua saling terkait. Ini juga berarti bahwa semua makhluk hidup memiliki potensi untuk menjadi satu dengan Tuhan. Namun, untuk mencapai potensi tertinggi ini, kita harus melalui proses spiritual dan transformasi. Ketika kita menggunakan prinsip Atman, kita dapat mengerti bahwa semua makhluk hidup berasal dari sumber yang sama, yaitu Tuhan. Kita juga dapat memahami bahwa kita semua saling terkait dan berhubungan satu sama lain. Kita juga dapat memahami bahwa untuk mencapai potensi tertinggi kita, kita harus melalui proses spiritual dan transformasi. Dengan memahami prinsip Atman, kita dapat memahami bagaimana keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran Yoga. 3. Konsep Advaita mengajarkan bahwa semua entitas merupakan manifestasi Tuhan. Konsep Advaita dalam ajaran yoga mengajarkan bahwa semua entitas adalah manifestasi Tuhan. Advaita berasal dari kata Sanskerta yang berarti “tidak berdua” atau “tidak ada dua”. Konsep ini menyatakan bahwa semua entitas yang ada di alam semesta berasal dari satu sumber, yaitu Tuhan. Menurut Advaita, segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah manifestasi dari Tuhan. Konsep Advaita menekankan bahwa Tuhan adalah satu dan tidak ada yang lain. Tidak ada dua sumber atau entitas terpisah. Semua yang ada di alam semesta adalah bagian dari satu sumber yang sama, yaitu Tuhan sendiri. Oleh karena itu, Tuhan ada di mana-mana dan di dalam semua hal yang ada di alam semesta. Tuhan dalam ajaran Advaita dinyatakan sebagai Brahman, yaitu sumber pengetahuan dan wahyu abadi. Brahman adalah energi yang tidak terbatas yang mengatur seluruh alam semesta. Dia adalah sumber dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Oleh karena itu, Advaita menekankan bahwa semua entitas merupakan manifestasi dari Tuhan. Selain itu, Advaita juga menekankan bahwa manusia harus mencari Tuhan di dalam diri mereka sendiri. Menurut Advaita, seseorang harus mencari jati diri mereka sendiri untuk menemukan Tuhan. Jika seseorang berhasil menemukan Tuhan, maka ia akan merasakan kedamaian dan kebahagiaan abadi. Advaita juga menekankan pentingnya beribadah dan bermeditasi untuk mencapai kesadaran tentang Tuhan. Beribadah dan bermeditasi akan membantu seseorang untuk menghilangkan ego dan mencapai kesadaran tentang Tuhan. Dengan beribadah dan bermeditasi, seseorang dapat mengakses jati dirinya dan menemukan kebenaran tentang Tuhan. Konsep Advaita dalam ajaran yoga mengajarkan bahwa semua entitas merupakan manifestasi Tuhan. Advaita mengajarkan bahwa Tuhan adalah sumber pengetahuan dan wahyu abadi. Selain itu, Advaita juga menekankan pentingnya beribadah dan bermeditasi untuk mencapai kesadaran tentang Tuhan. Dengan melakukan ini, seseorang akan dapat menemukan jati dirinya dan mencapai kesadaran tentang Tuhan. 4. Konsep Sankhya mengajarkan bahwa semua entitas merupakan manifestasi dari Tuhan dan alam. Konsep Sankhya mengasumsikan bahwa segala sesuatu dalam alam semesta ini adalah manifestasi dari Tuhan. Konsep ini mengajarkan bahwa Tuhan ada di segala sesuatu yang kita lihat dan rasakan. Konsep ini mengajarkan bahwa semua yang kita lihat dan rasakan adalah manifestasi dari Tuhan, yaitu manifestasi dari energi yang disembunyikan di balik alam. Menurut ajaran Sankhya, Tuhan adalah sumber energi yang menciptakan segala sesuatu. Energi ini adalah suara, cahaya, dan bahkan meditasi. Energi ini merupakan manifestasi dari Tuhan dan mewakili kesatuan semesta. Dengan demikian, setiap entitas dalam alam semesta ini merupakan manifestasi dari Tuhan. Konsep ini juga menjelaskan bahwa semua entitas dalam alam semesta ini adalah bagian dari Tuhan. Jadi, semua entitas dalam alam semesta ini merupakan bagian dari Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat memisahkan diri dari Tuhan. Konsep Sankhya mengajarkan bahwa kita semua adalah bagian dari Tuhan dan sehingga kita semua berbagi kesamaan. Konsep Sankhya juga mengajarkan bahwa setiap makhluk hidup adalah bagian dari Tuhan. Ini berarti bahwa manusia adalah bagian dari Tuhan dan juga bagian dari alam semesta. Karena itu, manusia harus menjaga alam semesta dan hidup secara damai dengan alam semesta. Konsep ini juga mengajarkan bahwa manusia dapat mencapai kesadaran spiritual ketika mereka menyadari bahwa mereka adalah bagian dari Tuhan. Konsep Sankhya mengajarkan bahwa semua entitas merupakan manifestasi dari Tuhan dan alam. Ini berarti bahwa setiap entitas dalam alam semesta ini adalah bagian dari Tuhan. Konsep ini juga mengajarkan bahwa manusia harus menyadari bahwa mereka adalah bagian dari Tuhan dan alam semesta. Dengan memahami konsep ini, manusia dapat mencapai kesadaran spiritual dan hidup dalam harmoni dengan alam semesta. 5. Konsep Dhyana mengajarkan bahwa meditasi dapat membantu kita mencapai kesatuan dengan Tuhan. Konsep Dhyana dalam yoga mengajarkan tentang meditasi sebagai salah satu cara untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan. Secara harfiah, dhyana berarti “meditasi” atau “pemusatan pikiran”. Konsep ini telah berkembang sejak zaman kuno dan merupakan bagian integral dari tradisi yoga. Dalam ajaran yoga, meditasi digunakan sebagai cara untuk mencapai ketenangan jiwa. Dengan bermeditasi, seseorang dapat mengendalikan pikiran, meningkatkan kesadaran, dan mencapai kesatuan dengan alam semesta. Konsep Dhyana mengajarkan bahwa melalui meditasi, seseorang dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan. Meditasi adalah cara untuk membantu seseorang mencapai pengertian yang lebih mendalam tentang alam semesta dan Tuhan. Saat melakukan meditasi, seseorang dapat melepaskan pikiran dan emosinya, menembus batas-batas yang ditetapkan oleh pikiran manusia, dan mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Saat melakukan meditasi, seseorang dapat mencapai kesatuan dengan alam semesta dan Tuhan melalui pengalaman spiritual. Dalam filsafat yoga, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk bermeditasi. Teknik-teknik ini mencakup pranayama pengaturan napas; asanas gerakan tubuh; dan dhyana meditasi. Pranayama membantu untuk mengatur napas dan meningkatkan kesadaran. Asanas membantu untuk melatih tubuh dan mengaturkan energi. Dhyana membantu untuk memfokuskan pikiran dan mencapai kesatuan dengan Tuhan. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam meditasi, antara lain menyanyikan mantra, merenungkan pikiran, dan mengucapkan doa. Dengan menggunakan teknik-teknik ini, seseorang dapat meningkatkan kesadaran dan mencapai kesatuan dengan Tuhan. Dengan bermeditasi, seseorang dapat melampaui batas-batas yang ditetapkan oleh pikiran manusia dan mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Konsep Dhyana mengajarkan bahwa meditasi dapat membantu seseorang mencapai kesatuan dengan Tuhan. Melalui meditasi, seseorang dapat melepaskan pikiran dan emosinya, menembus batas-batas yang ditetapkan oleh pikiran manusia, dan mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Dengan mempraktikkan teknik-teknik meditasi yoga, seseorang dapat mencapai kesatuan dengan alam semesta dan Tuhan. 6. Konsep Bhakti mengajarkan bahwa kita harus menghormati dan mengabdi pada Tuhan agar dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan. Yoga memiliki berbagai aspek yang berbeda dari ajaran agama lain. Yoga menekankan pada pemahaman diri dan kesadaran ketimbang mempraktekkan ritual atau peraturan yang ditentukan sebuah agama. Meskipun demikian, banyak ajaran yoga yang menerima Tuhan sebagai satu-satunya kebenaran. Ajaran yoga mengajarkan bahwa kita dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan melalui pengalaman spiritual. Konsep Bhakti adalah salah satu aspek penting dari ajaran yoga. Bhakti berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “keterikatan,” dan mengacu pada semangat pengabdian dan kasih sayang yang ditujukan pada Tuhan. Menurut konsep Bhakti, kita harus menghormati dan mengabdi pada Tuhan agar dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan. Konsep ini juga menekankan pada pengabdian yang ditekankan pada Tuhan melalui perbuatan baik, puja, dan bacaan mantra. Pengabdian pada Tuhan melalui Bhakti Yoga dapat dicapai dengan berbagai cara, termasuk doa, puja, dan meditasi. Doa adalah salah satu cara untuk mengekspresikan kasih sayang dan keterikatan dengan Tuhan. Puja adalah upacara khusus yang dilakukan untuk menghormati Tuhan. Biasanya, puja melibatkan penyaliban, pembakaran lilin, dan pengimaman lagu-lagu puja. Meditasi adalah salah satu cara untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan. Ketika kita meditasi, kita dapat menghilangkan segala pikiran yang menghalangi koneksi rohani kita dengan Tuhan. Konsep Bhakti Yoga mengajarkan bahwa kita harus menghormati dan mengabdi pada Tuhan agar dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan. Konsep ini menekankan pada pengabdian pada Tuhan melalui doa, puja, dan meditasi. Pengalaman spiritual yang diperoleh melalui Bhakti Yoga akan membantu kita untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan dan meningkatkan kualitas kehidupan kita. Dengan mengikuti ajaran Bhakti Yoga, kita dapat mencapai keharmonisan dan keseimbangan dengan alam semesta.
Berdiritegak kedua kaki terpisah 65 70 cm kemudian luruskan tangan dengan lebar segaris dengan pundak tangan sejajar dengan lantai. Semua jenis kesadaran meditasi bermeditasi kepada kepribadian sang hyang. Bagaimana Keberadaan Tuhan Itu Sendiri Dalam Ajaran Yoga Brainly Cara Mengajarku Parisada Hindu Dharma Indonesia
July 10, 2019 Lengkap dengan data-data Bagaimana Keberadaan Tuhan Itu Sendiri Dalam Ajaran Yoga Brainly. Bagaimana jadi moderator yang baik dalam bahasa sunda saat presentasi biantara. Selain ajaran tersebut keberadaan sang hyang widhi juga dapat dijelaskan oleh keberadaan dewa dan awatara. Yoga Menurut Agama Hindu Storyline Ajaran Bhakti Sejati Keyakinan Umat Hindu Panca Sradha Menuju Tuhan Krama Budaya Bali Yoga Surya Namaskara Sang Hyang Widhi Tuhan Dalam Ajaran Yoga Dan Contoh Jenis Pelanggaran Ham Dan Macam Macam Ham Yang Perlu Tujuan Dan Manfaat Ajaran Dasa Yama Brata Bratha Dalam Pengertian Dan Perkembangan Serta Aliran Hukum Hindu Bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga brainly. Bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap tuhan. Ajaran yoga sebenarnya sudah terdapat didalam kitab suci sruti maupun smrti demikian pula dalam itihasa dan purana. Setau saya itu karena mendengarkan ceramah dari seorang ustad. Mahkota serta bagaimana memanfaatkan karakteristik itu untuk tujuan tujuan. Kata yoga berasal dari kata yuj yang artinya menghubungkan dan yoga itu sendiri merupakan penyatuan roh pribadi dengan roh tertinggi maswinara 1999163. Menurut patanjali keberadaan tuhan dapat dibuktikan dengan adanya alam semesta beserta isinya oleh karena itu sistem yoga bersifat teori dan praktek terhadap keberadaan tuhan tersebut. Berbagai sastra hindu yang memuat ajaran yoga di antaranya adalah kitab upanisad kitab bhagavad gita kitab yoga sutra dan hatta yoga. Sifat guna nya sendiri setelah dapat manunggal dengan tuhan yang maha. Salah satu nya adalah yoga. 18 30 pilih 30 pilih evaluasi. Di dalam yoga ada disebutkan tentang etika yoga etika artinya ilmu tentang moralitas. Keberadaan ajaran yoga dalam sastra hindu. Bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap tuhan. Kitab veda merupakan sumber ilmu yoga yang atas karunia ida sang hyang widhi wasatuhan yang maha esa yang menyediakan berbagai metode untuk mencapai penerangan rohani. Esa dia mampu menguasai semua unsur yaitu unsur persembahan waktu. Tuhan itu maha esa tiada duanya. Dalam salah satu ajaran filsafat hindu advaita vedanta menegaskan bahwa hanya ada satu kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada brahman yang memanifestasikan diri nya kepada manusia dalam beragam bentuk. Ajaran yoga termasuk dalam sastra hindu. Bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga. Tulisan pertama tentang ajaran yoga ini adalah kitab yogasutra karya maharesi patanjali walaupun unsur unsur ajarannya sudah ada jauh sebelum itu. Apakah yang dimaksudkan tuhan dalam ajaran yoga. Dalam agama hindu dewa bukanlah tuhan tersendiri. Karena pada hakekatnya semua ajaran agama hindu bernafaskan weda. Dewa dalam ajaran hindu dapat diartikan sebagai sinar suci dari sang hyang widhi sedangkan awatara dapat diartikan penjelmaan tuhandewa ke dunia dalam upaya untuk mencapai kemakmuran dan keselamatan dunia. Sebelumnya diskusikanlah dengan orangtuamu di rumah. Dalam kitab reg weda viii. Demikian juga dalam ajaran sankhya mengemukakan penciptaan itu mendasarkan pada dua puluh lima25 prinsip atau tatwa maka ajaran yoga dengan dua puluh enam tatwa yakni menempatkan iswara sebagai yang tertinggi dan pembimbing serta menggerakkan purusa dan prakerti untuk saling bertemu. Tuhan dalam ajaran yoga dipandang sebagai jiwa yang maha agung yang mengatasi jiwa perorangan dan bebas dari semua penderitaan. Berikut yang dapat admin bagikan terkait bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga brainly. Admin blog Cara Mengajarku 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga brainly dibawah ini. Makalah Yoga Darsana Hindu Alukta Pengertian Dasa Mala Dan Bagian Bagiannya Hindu Alukta Sejarah Agama Hindu Kitab Suci Hari Besar Ajaran Sang Hyang Widhi Tuhan Dalam Ajaran Yoga Dan Contoh Jenis Pelanggaran Ham Dan Macam Macam Ham Yang Perlu Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth Apa Yang 11163gangster Disciple Alphabet220httpwww Yoga Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas Tingkatan Jenis Moksa By Jaya Wiguna On Prezi Smp Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Sudiasa Etika Yoga Dan Astngga Yoga Makalah Darsana Itulah gambar-gambar yang dapat kami kumpulkan mengenai bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga brainly. Terima kasih telah mengunjungi blog Cara Mengajarku 2019. Related Posts BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Darsana merupakan ilmu filsafat sebagai salah satu cabang terpenting dalam ilmu agama hindu,di dalam mengamalkan ajaraan-ajaran agama Hindu. Karena pada hakekatnya semua ajaran agama hindu bernafaskan weda. Salah satu nya adalah Yoga. Kata yoga berasal dari kata yuj yang artinya menghubungkan dan yoga itu sendiri merupakan penyatuan roh pribadi dengan roh tertinggi maswinara, 1999163. Di dalam yoga ada disebutkan tentang etika yoga, etika artinya ilmu tentang moralitas. Yoga merupakan cara displin yang ketat terhadap diet makan, tidur, pergaulan, kebiasaan, berkata, berfikir, dan hal ini harus dilakukan di bawah pengawasan yang cermat dari seorang yogin yang ahli dan mencerahi jiva. Ada banyak jalan untuk mencapai kebenaran tertinggi. Jalan yang berbeda-beda itu tampakanya memiliki tujuan yang sama yaitu sebuah penyatuan tertinggi antara Atman dengan Brahman. Kita lahir berulang kali untuk meningkatakan perkembangan evolusi jiwa. Dan masing-masing dari kita berada pada tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Karena itu tiap orang disiapkan untuk tingkat pengetahuan spiritual yanag berbeda pula. Semua jalan rohani yang ada di dunia ini penting karena ada orang-orang yang membutuhkan ajarannya. Penganut suatu jalan rohani dapat saja tidak memiliki pemahaman lengkap tentang sabda Tuhan dan tidak akan pernah selama masih berada dalam jalan rohani tersebut. Jalan rohani itu merupakan sebuah batu loncatan untuk pengetahuan yang lebih lanjut. Dengan demikian kita tidak berhak untuk mencerca jalan rohani yang lain. Semua berharga dan penting di mata-Nya. Ada pemenuhan sabda Tuhan, akan tetapi kebanyakan oaring tidak meperolehnya di sini untuk bisa meraih kebenaran, kita perlu mendengarkan roh dan melepas ego kita. Dan Yoga sebagai salah satu jalan yang bersifat universal adalah salah satu jalan rohani dengan tahapan-tahapan yang disesuaikan dengan kemapuan spiritual seseorang. Yoga merupakan suatu usaha sistematis untuk mengendalikan pikiran dan mencapai kesempurnaan. Yoga juga meningkatkan daya konsentrasi, mengendalikan tingkah laku dan pengembaraan pikiran, sehingga keadaanya menjadi jernih, yang tak terwarnai oleh hubungan pikiran dengan obyek-obyek duniawi. Tujuan yoga adalah untuk mengajarkan roh pribadi agar dapat menacapai penyatuan yang sempurna dengan roh yang tertinggi, yang dipengaruhi oleh vrrti atau gejolak pemikiran dari pikiran, sehingga keadaannya menjadi jernih. Tulang punggung daripada etika yoga adalah yama dan niyama. Yang dimana merupakan salah satu dari bagian astangga yoga. Adapun bagian-bagian astangga yoga dengan delapan anggota yang ditempuh melalui disiplin yoga yaitu, Yama larangan, Ni Yama ketaatan, Asana sikap badan, Pranayama pengaturan nafas, Pratyahara penarikan indra dari obyek, Dharana konsentrasi, Dhyana meditasi , dan Samadhi keadaan supra sadar. Rumusan Masalah 1. Apakah Pengertian dari Yoga ? 2. Bagaimana sejarah Yoga dalam ajaran agama hindu ? 3. Apakah mengenal dan manfaat ajaran Yoga ? 4. Bagaimana Etika Yoga di dalam ajaran Yoga Darsana? 5. Bagaimanakah Konsep dari Astangga Yoga di dalam ajaran Yoga Darsana? 6. Bagaimana cara mempraktikan sikap-sikap Yoga ? Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian Yoga 2. Untuk mengetahui sejarah Yoga 3. Untuk mengenal dan manfaat ajaran Yoga 4. untuk mengetahui etika yoga di dalam ajaran yoga darsana mengetahui Konsep dari Astangga Yoga di dalam ajaran Yoga Darsana Untuk mengetahui cara mempraktikan sikap-sikap Yoga BAB II PEMBAHASAN Yoga menurut Agama Hindu ”te dhyāna-yogānugatā apaṡyan dewātma ṡaktim swa guṇair nigudham yaá kāranāni nikhilāni tāni kalatma yuktāny adhitis-thaty ekaá.” Terjemahannya “Orang – orang suci yang tekun melaksanakan yoga dapat membangun kemampuan spiritualnya dan mampu menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari Tuhan Yang Maha Esa; kemampuan tersebut tersimpan di dalam sifatsifat guna-nya sendiri, setelah dapat manunggal dengan Tuhan Yang Maha Esa, dia mampu menguasai semua unsur, yaitu unsur persembahan, waktu, kedirian, dan unsur-unsur lainnya Pengertian dan Hakikat Yoga Perenungan “Sa ṡakra ṡiksa puruhÅta no dhiyā.” Terjemahannya adalah. “Ya, Tuhan Yang Maha Esa, tanamkanlah pengetahuan kepada kami dan berkahilah kami dengan intelek yang AV. VIII. Seorang siswa hendaknya tiada henti-hentinya mempertajam kepandaiannya, memiliki ingatan yang kuat melalui latihan, mengikuti ajaran suci veda. Selain itu juga memiliki ketekunan dan keingintahuan, melatih konsentrasi penuh perhatian, menyenangkan hati guru dengan mematuhi perintahnya, mengulang-ulang pelajaran, jangan mengantuk karena sebelumnya kurang tidur, malas dan bicara tanpa arti. Secara etimologi, kata yoga berasal dari yud, yang artinya menggabungkan atau hubungan, yakni hubungan yang harmonis dengan objek yoga. Dalam patanjali Yogasutra, yang dikutip oleh Tim Fia 20066, menguraikan bahwa; “yogas citta vrtti nirodhah”, artinya, mengendalikan gerakgerik pikiran, atau cara untuk mengendalikan tingkah polah pikiran yang cenderung liar, bias, dan lekat terpesona oleh aneka ragam objek yang dikhayalkan memberi nikmat. Objek keinginan yang dipikirkan memberi rasa nikmat itu lebih sering kita pandang ada di luar diri. Maka kita selalu mencari. Bagi sang yogi inilah pangkal kemalangan manusia. Selanjutnya Peter Rendel 1979 14, menguraikan bahwa “kata yoga dalam kenyataan berarti kesatuan yang kemudian dalam, bahasa inggris disebut “Yoke”. Kata “Yogum” dalam bahasa latinnya berasal dari kata yoga yang disebut dengan ”Chongual”. Chongual berarti mengendalikan pangkal penyebab kemalangan manusia yang dapat mempengaruhi” pikiran dan badan, atau rohani dan jasmani”. Untuk pelaksanaan yoga, agama banyak memberikan pilihan dan petunjuk – petunjuk melaksanakan yoga yang baik dan benar. Melalui yoga agama menuntun umatnya agar selalu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Di samping berbagai petunjuk agama sebagai pedoman pelaksanaan yoga, sesuatu yang baik berkembang di masyarakat hendaknya juga dapat dipedomani. Dengan demikian, pelaksanaan yoga menjadi selalu diterima di sepanjang zaman. “ṡruti-vipratipannā te yadā sthāsyati niṡcalā, samādhāv acalā buddhis tadā yogam avā Terjemahannya adalah. “Bila pikiranmu dibingungkan oleh apa yang didengar tak tergoyahkan lagi dan tetap dalam samadhi, kemudian engkau akan mencapai yoga realisasi diri.” Bhagavad Yoga merupakan jalan utama dari berbagai jalan untuk kesehatan pikiran dan badan agar selalu dalam keadaan seimbang. Keseimbangan kondisi rohani dan jasmani mengakibatkan kita tidak mudah diserang penyakit. Yoga adalah suatu sistem yang mengolah rohani dan jasmani guna mencapai ketenangan batin dan kesehatan fisik dengan melakukan latihan-latihan secara berkesinambungan. Fisik atau jasmani dan mental atau rohani yang kita miliki sangat penting dipelihara dan dibina. Yoga dapat diikuti oleh siapa saja untuk mewujudkan kesegaran rohani dan kebugaran jasmani. Dengan yoga “jiwan mukti” dapat diwujudkan. Untuk menyatukan “badan” dengan ”alam”, dan menyatukan “pikiran, yang disebut juga jiwa” dengan “ roh” yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Bersatunya roh dengan sumbernya Tuhan disebut dengan “moksa”. Dalam pelaksanaan yoga yang perlu diperhatikan adalah gerak pikiran. Pikiran memiliki sifat gerak yang liar dan paling sulit untuk dikendalikan. Agar dapat fokus dalam melaksanakan yoga, ada baiknya dipastikan bahwa pikiran dalam keadaan baik dan tenang. Secara umum yoga dikatakan sebagai disiplin ilmu yang digunakan oleh manusia untuk membantu dirinya mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Kata yoga berasal dari bahasa sansekerta yaitu “yuj” yang memiliki arti menghubungkan atau menyatukan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai meditasi atau mengheningkan cipta/pikiran, sehingga dapat dimaknai bahwa yoga itu adalah menghubungkan atau penyatuan spirit individu jivātman dengan spirit universal paramātman melalui keheningan pikiran. Ada beberapa pengertian tentang yoga yang dimuat dalam buku Yogasutra, antara lain sebagai berikut. 1. Yoga adalah ilmu yang mengajarkan tentang pengendalian pikiran dan badan untuk mencapai tujuan akhir yang disebut dengan samadhi. 2. Yoga adalah pengendalian gelombang – gelombang pikiran untuk dapat berhubungan dengan Sang Hyang Widhi Wasa. 3. Yoga diartikan sebagai proses penyatuan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa secara terus-menerus Yogascittavrttinirodhah. Jadi secara umum, yoga dapat didefinisikan sebagai sebuah teknik yang memungkinkan seseorang menyadari penyatuan antara roh manusia individu atman/ jiwātman dengan Paramātman melalui keheningan sebuah pikiran. Sejarah Yoga dalam Ajaran Hindu Perenungan ”Šiká¹£a na indra rāya ā puru, vidaṁ á¹›cisama, avā naá pārye Terjemahannya adalah. ”Berilah kami petunjuk, ya Tuhan, untuk mendapatkan kekayaan, Engkau Yang Maha Tahu, dipuja dengan lagu-lagu, tolonglah kami dalam perjuangan Rg veda VIII. 92. 9. Memahami Teks Bangsa yang besar adalah bangsa masyarakat yang menghormati sejarahnya. Kehadiran ajaran yoga di kalangan umat Hindu sudah sangat populer, bahkan juga merambah masyarakat pada umumnya. Adapun orang suci yang membangun dan mengembangkan ajaran ini yoga adalah Maharsi Patañjali. Ajaran yoga dapat dikatakan sebagai anugrah yang luar biasa dari Maharsi Patañjali kepada siapa saja yang ingin melaksanakan hidup kerohanian. Bila kitab Veda merupakan pengetahuan suci yang bersifat teoretis, maka yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari-Nya. Ajaran yoga merupakan bantuan kepada siapa saja yang ingin meningkatkan diri di bidang kerohanian. Kitab yang menuliskan tentang ajaran yoga untuk pertama kalinya adalah YogasÅtra karya Maharsi Patañjali. Namun demikian dinyatakan bahwa unsur-unsur ajarannya sudah ada jauh sebelum itu. Ajaran yoga sesungguhnya sudah terdapat di dalam kitab ṡruti, smrti, itihāsa, maupun purāna. Setelah buku YogasÅtra berikutnya muncullah kitab-kitab Bhāsya yang merupakan buku komentar terhadap karya Maharsi Patañjali, di antaranya adalah Bhāsya Niti oleh Bhojaraja dan yang lainnya. Komentar-komentar itu menguraikan tentang ajaran yoga karya Maharsi Patañjali yang berbentuk sÅtra atau kalimat pendek dan padat. Sejak lebih dari tahun yang lalu, yoga telah diketahui sebagai salah satu alternatif pengobatan melalui pernafasan. Awal mula munculnya yoga diprakarsai oleh Maharsi Patañjali, dan menjadi ajaran yang diikuti banyak kalangan umat Hindu. Maharsi Patañjali mengartikan kata yoga sama-dengan Cittavrttinirodha yang bermakna penghentian gerak pikiran. Seluruh kitab Yogasutra karya Maharsi Patañjali dikelompokkan atas 4 pada bagian yang terdiri dari 194 sÅtra. Bagian bagiannya antara lain sebagaimana berikut a. Samadhipāda Kitab ini menjelaskan tentang sifat, tujuan dan bentuk ajaran yoga. Di dalamnya memuat perubahan-perubahan pikiran dan tata cara pelaksanaaan yoga. b. Shādhanapāda Kitab ini menjelaskan tentang pelaksanaan yoga seperti tata cara mencapai samadhi, tentang kedukaan, karmaphala dan yang lainnya. c. VibhÅtipāda Kitab ini menjelaskan tentang aspek sukma atau batiniah serta kekuatan gaib yang diperoleh dengan jalan yoga. d. Kaivalyapāda Kitab ini menjelaskan tentang alam kelepasan dan kenyataan roh dalam mengatasi alam duniawi. Ajaran yoga termasuk dalam sastra Hindu. Berbagai sastra Hindu yang memuat ajaran yoga di antaranya adalah kitab Upanisad, kitab Bhagavad Gita, kitab Yoga sutra, dan Hatta Yoga. Kitab Veda merupakan sumber ilmu yoga, yang atas karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa yang menyediakan berbagai metode untuk mencapai penerangan rohani. Metode-metode yang diajarkan itu disesuaikan dengan tingkat perkembangan rohani seseorang dan metode yang dimaksud dikenal dengan sebutan yoga. “Yoga-sthaá kuru karmāṇi saògaṁ tyakvā dhanañjaya siddhy-asiddhyoh samo bhÅtvā samatvam yoga ucyate” Terjemahannya adalah . “Pusatkanlah pikiranmu pada kerja tanpa menghiraukan hasilnya, wahai Danañjaya Arjuna, tetaplah teguh baik dalam keberhasilan maupun kegagalan, sebab keseimbangan jiwa itulah yang disebut yoga” Bhagavad Setiap orang memiliki watak karakter, tingkat rohani dan bakat yang berbeda. Dengan demikian untuk meningkatkan perkembangan rohaninya masing-masing orang dapat memilih jalan yang berbeda-beda. Tuhan Yang Maha Esa sebagai penyelamat dan Maha Kuasa selalu menuntun umatnya untuk berusaha mewujudkan keinginannya yang terbaik. Atas kuasa Tuhan Yang Maha Esa manusia dapat menolong dirinya untuk melepaskan semua rintangan yang sedang dan yang mungkin dihadapinya. Dengan demikian maka terwujudlah tujuan utamanya yakni sejahtera dan bahagia. “Trātāram indram avitāram handraṁhavehave suhavaṁ ṡuram indram, hvayāmi ṡakram puruhÅtam indraṁ svasti no maghavā dhātvindrah” Terjemahannya adalah. “Tuhan sebagai penolong, Tuhan sebagai penyelamat, Tuhan yang Mahakuasa, yang dipuja dengan gembira dalam setiap pemujaan, Tuhan, Mahakuasa, selalu dipuja, kami memohon, semoga Tuhan, yang Mahapemurah, melimpahkan rahmat kepada kami” Bersumberkan kitab-kitab tersebut jenis yoga yang baik untuk diikuti adalah seperti berikut ini. a. Hatha Yoga Gerakan yoga yang dilakukan dengan posisi fisik asana, teknik pernafasan pranayana disertai dengan meditasi. Posisi tubuh tersebut dapat mengantarkan pikiran menjadi tenang, sehat dan penuh vitalitas. Ajaran hatha yoga berpengaruh atas badan atau jasmani seseorang. Ajaran Hatha Yoga menggunakan disiplin jasmani sebagai alat untuk membangunkan kemampuan rohani seseorang. Sirkulasi pernafasan dikendalikan dengan sikap-sikap badan yang sukar-sukar. Sikap-sikap badan tersebut dilatih bagaikan seekor kuda yang diajari agar dapat menurut perintah penunggangnya yang dalam hal ini penunggangnya adalah atman roh. b. Mantra Yoga Gerakan yoga yang dilaksanakan dengan mengucapkan kalimat-kalimat suci melalui rasa kebhaktian dan perhatian yang penuh konsentrasi. Perhatian dikonsentrasikan agar tercapai kesucian hati untuk ‘mendengar’ suara kesunyian, sabda, ucapan Tuhan mengenai identitasnya. Pengucapan berbagai mantra dengan tepat membutuhkan suatu kajian ilmu pengetahuan yang mendalam. Namun biasanya banyak kebhaktian hanya memakai satu jenis mantra saja. c. Laya Yoga atau Kundalini Yoga Gerakan yoga yang dilakukan dengan tujuan menundukkan pembangkitan daya kekuatan kreatif kundalini yang mengandung kerahasian dan latihan-latihan mental dan jasmani. Ajaran Laya Yoga menekankan pada kebangkitan masingmasing cakra yang dilalui oleh kundalini yang bergerak dari cakra dasar ke cakra mahkota serta bagaimana memanfaatkan karakteristik itu untuk tujuan-tujuan kemuliaan manusia. d. Bhakti Yoga Gerakan yoga yang memfokuskan diri menuju hati. Diyakini bahwa jika seorang yogi berhasil menerapkan ajaran ini maka dia dapat melihat kelebihan orang-lain dan tata-cara untuk menghadapi sesuatu. Praktik ajaran Bhakti Yoga ini juga membuat seorang yogi menjadi lebih welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya. Karena dalam yoga ini diajarkan untuk mencintai alam dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. e. Raja Yoga Gerakan yoga yang menitikberatkan pada teknik meditasi dan kontemplasi. Ajaran yoga ini nantinya mengarah pada tata-cara penguasaan diri sekaligus menghargai diri sendiri dan sekitarnya. Ajaran Raja Yoga merupakan dasar dari Yoga Sutra. f. Jnana Yoga Gerakan yoga yang menerapkan metode untuk meraih kebijaksanaan dan pengetahuan. Gerakan ajaran Jnana Yoga ini cenderung menggabungkan antara kepandaian dan kebijaksanaan, sehingga nantinya mendapatkan hidup yang dapat menerima semua filosofi dan agama. g. Karma Yoga Dalam ajaran agama Hindu selain diperkenalkan berbagai jenis gerakan yoga di atas, ada yang disebutkan jenis Tantra Yoga. Ajaran ini sedikit berbeda dengan yoga pada umumnya, bahkan ada yang menganggapnya mirip dengan ilmu sihir. Ajaran Tantra Yoga terdiri atas kebenaran kebenaran dan hal-hal yang mistik mantra, dan bertujuan untuk dapat menghargai pelajaran dan pengalaman hidup umatnya. Mengenal dan Manfaat Ajaran Yoga Perenungan ”Tvām agne angiraso guhāhitam, anvavindan sisriyānam vane vane” Terjemahannya adalah. ”Ya Tuhan Yang Maha Esa, Dikau meliputi setiap hutan dan pohon. Para bijaksana menyadari Dikau di dalam hati” Rg veda 6 Adapun manfaat ajaran yoga dapat dilihat dalam uraian berikut ini. 1. Sebagai tujuan hidup yang tertinggi dan terakhir dalam ajaran Hindu yaitu terwujudnya Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma. 2. Untuk menjaga kesehatan, kebugaran jasmani dan rohani dapat dilakukan melalui praktik berbagai macam gerakan Yoga Asanas. Berikut ini dapat ditampilkan dalam bentuk kolom beberapa gerakannya. Jenis-jenis Yoga Asanas 1. Padmāsana Kedua kaki diluruskan ke depan lalu tempatkan kaki kanan di atas paha kiri, kemudian kaki kiri di atas paha kanan. Kedua tangan boleh ditempatkan di lutut. Manfaat Yoga Asanas Dapat menopang tubuh dalam jangka waktu yang lama, hal ini disebabkan karena tubuh mulai dapat dikendalikan oleh pikiran. 2. Siddhāsana Letakkan salah satu tumit di pantat, dan tumit yang lain di pangkal kemaluan. Kedua kaki diletakkan begitu rupa sehingga kedua ugel-ugel mengenai satu dengan yang lain. Manfaat Memberikan efek ketenangan pada seluruh jaringan saraf dan mengendalikan fungsi seksual. 3. Swastikāsana Kedua kaki lurus ke depan kemudian lipat kaki dan taruh dekat otot paha kanan, bengkokkan kaki kanan dan dorong telapak kaki dalam ruang antara paha dengan otot betis. Manfaat Menghilangkan reumatik, menghilangkan penyakit empedu dan lender dalam keadaan sehat, membersihkan dan menguatkan urat-urat kaki dan paha. 4. Sarvangāsana Berbaring dengan punggung di atas selimut, angkat kedua kaki perlahan kemudian angkat tubuh bagian atas, pinggang, paha, dan kaki lurus ke atas. Punggung ditunjang oleh kedua tangan. Manfaat Memelihara kelenjar hyroid. 5. Halāsana Posisi tubuh rebah dengan telapak tangan telungkup di samping badan. Kedua kaki rapat lalu diangkat ke atas dengan posisi lurus. Tubuh jangan bengkok. Kaki dan tubuh buat siku lebar. Turunkan kedua kaki melalui muka sampai jari kaki mengenai lantai. Paha dan kaki membentuk garis lurus. Manfaat Menguatkan urat dan otot tulang belakang dan susunan urat-urat di sisi kanan kiri tulang punggung. 6. Matsyāsana Rebahkan diri di atas punggung, dengan kepala diletakkan pada kedua tangan yang disalipkan. Manfaat Membasmi bermacam penyakit seperti asma, paru-paru, bronchitis. 7. Paschimottanāsana . Duduk di lantai dengan kaki menjulur lurus, pegang jari kaki dengan tangan, tubuh dibengkokkan ke depan. Manfaat Membuat nafas berjalan di brahma nadi sungsum dan menyalakan api pencernaan, dan untuk mengurangi lemak di perut. 8. Mayurāsana Burung Merak. Berlutut di atas lantai, jongkok di atas jari kaki, angkat tumit ke atas dengan kedua tangan berdekatan, dengan telapak tangan di atas lantai, ibu jari kedua tangan harus mengenai lantai dan harus berhadapan dengan kaki. Manfaat Menguatkan pencernaan, membetulkan salah pencernaan dan salah perut seperti kembung, juga murung hati dan limpa yang bekerja lemah akan baik kembali. 9. Ardha Matsyendrāsana Letakkan tumit kiri di dekat lubang pantat dan di bawah kemaluan mengenai tempat di antara lubang pantat dan kemaluan. Belokkan lutut kanan dan letakkan ugel-ugel kanan di pangkal paha kiri, dan kaki kanan diletakkan di atas lantai berdekatan dengan sambungan kiri, letakkan ketiak kiri di atas lutut kanan kemudian dorong sedikit ke belakang sehingga mengenai bagian belakang dari ketiak. Pegang lutut kiri dengan telapak tangan kiri perlahan punggung belokkan ke sisi dan putar sedapat mungkin ke kanan, belokkan jidat ke kanan sehingga segaris dengan pundak kanan, ayunkan tangan kanan ke belakang pegang paha kiri dengan tangan kanan, tulang punggung lurus. Manfaat Memperbaiki alat-alat pencernaan, menambah nafsu makan. Kundalini akan dibangunkan juga dan membuat candranadi mengalir tetap. 10. Salabhāsana Rebahkan diri dengan telungkup, kedua tangan di sisi badan terlentang. Tangan diletakkan di bawah perut, hirup nafas seenaknya kemudian keluarkan perlahan. Keraskan seluruh badan dan angkat kaki ke atas + 40 cm, dengan lurus sehingga paha dan perut bawah dapat terangkat juga. Manfaat Menguatkan otot perut, paha, dan kaki, menyembuhkan penyakit perut dan usus juga penyakit limpa dan penyakit bungkuk dapat dikurangi. 11. Bhuyanggāsana. Merebahkan diri dengan telungkup, lemaskan otot, dan tenangkan hati, letakkan telapak tangan di lantai di bawah bahu dan siku, tubuh dan pusar sampai jari-jari kaki tetap di lantai. Angkat kepala dan tubuh ke atas perlahan seperti kobra ke atas, bengkokkan tulang punggung ke atas. Manfaat Istimewa untuk wanita, dapat member banyak faedah, rahim dan kantung kemih akan dikuatkan, menyembuhkan amenorhoea dating bulan tidak cocok, dysmenorhoea merasa sakit pada waktu dating bulan, leucorrhoea sakit keputihan, dan macam penyakit lain di kantung kemih, indung telur dan peranakan. 12. Dhanurāsana . Rebahkan diri dengan dada dan muka di bawah, kedua tangan diletakkan di sisi, kedua kaki ditekuk ke belakang, naikkan tangan ke belakang dan pegang ugel-ugel, angkat dada dan kepala ke atas, lebarkan dada, tangan dan kaki kaku dan luruskan, tahan nafas dan keluarkan nafas perlahan. Manfaat Menghilangkan sakit bungkuk, reumatik di kaki, lutut, dan tangan. Mengurangi kegemukan, dan melancarkan peredaran darah. 13. Gomukhāsana Tumit kaki kiri diletakan di bawah pantat kiri, kaki kanan diletakkan sedemikian rupa, sehingga lutut kanan berada di atas lutut kiri dan telapak kaki kanan ada di sebelah paha kiri berdekatan. Manfaat Menghilangkan reumatik di kaki, ambeen, sakit kaki dan paha, menghilangkan susah BAB Buang Air Besar. 14. Trikonāsana. Berdiri tegak, kedua kaki terpisah, + 65 – 70 cm, kemudian luruskan tangan dengan lebar, segaris dengan pundak, tangan sejajar dengan lantai. Manfaat; Menguatkan urat urat tulang punggung dan alat-alat di perut, menguatkan gerak usus dan menambah nafsu makan. 15. Baddha Padmāsana. Duduk dengan sikap padmasana, tumit mengenai perut, tangan kanan ke belakang memegang ibu jari kanan, begitu juga tangan kiri. Tekan janggut ke dada, lihat pada ujung hidung dan bernafas pelanpelan. Manfaat Asana ini bukan untuk bermeditasi tetapi untuk memperkuat kesehatan dan menguatkan badan. Dapat menyembuhkan lever, uluhati, usus. 16. Padahasthāsana . Berdiri tegak, tangan digantung di sebelah badan, kedua tumit harus rapat tapi jari harus terpisah, angkat tangan kedua-duanya ke atas kepala. Perlahan bengkokkan badan ke bawah, jangan bengkokkan siku lalu pegang jari kaki dengan ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Manfaat Menghilangkan hawa nafsu, tamas, menghilangkan lemak. 17. Matsyendrāsana . Duduk dengan kaki menjulur, letakkan kaki kiri di atas pangkal paha kanan dan letakkan tumit kaki kiri di pusar. Kaki kanan letakkan di lantai di pinggir lutut kiri. Tangan kiri melalui lutut kanan di luarnya memegang jari kaki kanan dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah lalu tekankan pada lutut kanan dan kiri. Manfaat Menghilangkan reumatik, menguatkan prana shakti gaya batin dan menyembuhkan bayak penyakit. 18. Chakrāsana . Berdiri dengan tangan diangkat ke atas, perlahanlahan turunkan ke belakang dengan membengkokkan tulang punggung. Manfaat Melatih kegesitan, tangkas, segala pekerjaan akan dilaksanakan dengan cepat. 19. Savāsana. Tidur terlentang, tangan lurus di samping badan, luruskan kaki dan tumit berdekatan. Tutup mata bernafas perlahan, lemaskan semua otot. Manfaat Memberikan istirahat pada badan, pikiran, dan sukma. 20. Janusirāsana Letakkan tumit kiri di antara lubang pantat dan kemaluan, dan tekanlah tempat itu. Kaki kanan menjulur dengan lurus. Pegang jari kaki kanan dengan dua tangan. Manfaat Menambah semangat dan menolong pencernaan. Asana ini menggiatkan surya chakra. 21. Garbhāsana. Kedua tangan di antara paha dan betis, keluarkan kedua siku lalu pegang telinga kanan dengan tangan kanan dan sebaliknya. 22. Kukutāsana. Lebih dulu membuat padmasana. Masukkan tangan satu per satu dalam betis hingga sampai kirakira di siku, telapak tangan diletakkan di lantai dengan jari terbuka ke depan, angkat badan ke atas salib kaki kira-kira sampai di siku. Manfaat Menguatkan otot-otot dada dan pundak. Etika Yoga dalam Ajaran Yoga Darsana Perenungan ”Na karmaṇām anārambhān naiá¹£karmyaṁ puruá¹£o ’ṡnute, na ca saṁnyasanād eva siddhiṁ samadhigacchati”. Terjemahannya adalah. ”Tanpa kerja orang tak akan mencapai kebebasan, demikian juga ia tak akan mencapai kesempurnaan karena menghindari kegiatan kerja”. Bhagavad Gita. Etika yang nama lainnya adalah susila sesungguhnya adalah suatu bentuk pengendalian diri dalam pergaulan hidup bersama agara terjadi keharmonisan hidup di antara sesama dan lingkungan sekitarnya Sayang Supardi, 2004 10. Etika juga merupakan pedoman moral bagi orang tertentu, agama, profesi, dan sebagainya. Disadari atau tidak etika itu sebenarnya telah ada sejak manusia ada di muka bumi ini. Namun, etika itu mengalami kemunduran Degradasi dari zaman ke Zaman. Dalam kehidupan Sehari-hari etika perlu mendapat perhatian lebih serius dan ditingkatkan terus-menerus kwalitasnya karena dari etika yang baik akan menghasilkan generasi yang berkualitas baik juga. Etika yang buruk hanya akan menhasilkan kegagalan dalam hidup ini. Sangat disayangkan kalau dalam hidup ini yang telah dilalui dengan susah payah dan sangat lama tidak dapat menunjukkan kwalitas manusia sejati gara-gara hidup tanpa etika. Jika demikian adanya, apakah arti semua hidup ini? Tidak lain, layaknya mayat berjalan. Artinya kelihatan hidup, tetapi tidak ada gunanya atau sia-sia. Yoga adalah penghubung, pengaitan atau persatuan jiwa individual dengan Beliau Yang Maha Esa, mutlak dan tak terbatas. Ia juga berarti penghentian goncangan-goncangan pikiran. Anda tidak dapat menjadi yogin, kecuali bilamana anda adalah seorang Theis percaya kepada Tuhan dan theisme akan tidak ada arti, kecuali anda mengikuti tingkatan mental dapat berlangsung secara kontinyu. Ada dua jenis tingkatan konsentrasi atau semadhi, yaitu Samprajnata Samadhi konsentrasi sadar, dimana ada obyek konsentrasi yang pasti dan pikiran tetap sadar akan obyek tersebut Maswinara, 1999167. Adapun 4 bentuk-bentuk dari Samprajnata Samadhi itu atau menurut jenis obyek pernungannya yaitu, 1. Savitarka dengan pertimbangan, konsentrasi pikiran yang dikonsentrasikan pada obyek kasar benda kasar dan nyata, seperti arca dewa atau dewi 2. Savicara dengan renungan, konsentrasi pikiran yang dikonsentrasikan pada obyek yang halus tidak kelihatan nyata, seperti Tanmantra. 3. Sananda dengan kegembiraan, konsentrasi pikiran dipusatkan pada obyek yang halus, seperti Indriya 4. Sasmita dengan arti kepribadian, konsentrasi pikiran di tujukan kepada anasir rasa aku. Biasanya dalam kondisi ini Roh akan menyamakan dirinya dengan anasir itu. Yang kedua adalah Asamprajnata Samadhi, dimana perbedaan antara obyek yang dimeditasikan dan subyek menjadi lenyap dan terlampui atau transenden sedangkan pada pada Samprajnata Semadhi ada kesadaran yang jernih tentang obyek yang dimeditasikan yang berbeda dengan subyek. Konsep dari Astangga Yoga di dalam ajaran Yoga Darsana Perenungan ”Pratena dikṡām āpnoti dikṣāya āpnoti daká¹£iṇām, daká¹£inā ṡraddhām āpnoti ṡraddhāya satyam āpyate”. Terjemahannya adalah. ”Melalui pengabdian kita memperoleh kesucian, dengan kesucian kita mendapat kemuliaan. Dengan kemuliaan kita mendapat kehormatan dan dengan kehormatan kita memperoleh kebenaran” Yajur veda Dalam menjalankan yoga ada tahap-tahap yang harus ditempuh yang disebut dengan Astangga Yoga. Astangga Yoga artinya delapan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan yoga. Adapun bagian-bagian dari Astangga Yoga yaitu Yama pengendalian, Nyama peraturan-peraturan, Asana sikap tubuh, Pranayama latihan pernafasan, Pratyahara menarik semua indriya kedalam, Dharana telah memusatkan diri dengan Tuhan, Dhyana mulai meditasi dan merenungkan diri serta nama Tuhan, dan Samadhi telah mendekatkan diri, menyatu atau kesendirian yang sempurna atau merialisasikan diri. Berikut dibawah ini penjelasan dari tentang Astangga Yoga yaitu 1. Yama pantangan, pengendalian diri, yang terdiri atas lima perintah a. Ahimsa tanpa kekerasan, jangan melukai mahluk lain manapun dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. b. Satya kebenaran dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan, atau pantangan terhadap kepalsuan, penipuan dan kecurangan. c. Asteya, yakni pantang untuk menginginkan sesuatu yang bukan milik nya sendiri yang muncul dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. d. Brahmacarya, yakni pantang untuk kenikmatan seksual dalam pikiran, perkataan dan tindakan. e. Aparigraha pantang kemewahan, seorang yogin harus hidup sederhana, tidak menghendaki banyak kepemilikan, tapi juga tidak mengingini kemewahan yang melebihi apa yang diperlukan. Kelima yama yang disebutkan diatas merupakan suatu keharusan tanpa perkecualian. Seorang yang melanggar disiplin di atas itu dalam hal apapun, berbuat suatu kesalahan. Patanjali menyebut kelima yama ini mahavrata atau sumpah besar. Pelanggarannya tidak diperkenankan dan tidak ada alasan untuk mengelakkannya. Patanjali mengatakan bahwa kepatuhan pada kelima yama itu diwajibkan dan dipertahankan dalam tiap keadaan,Saraswati, 197947. Dikatakan juga ketaatan pada kelima yama itu merupakan Kode Etik Universal sarvabhauma Maswinara, 1999166. 2. Niyama, suruhan untuk berdidplin, beradab, dengan memupuk kebiasaan baik berikut kelima Niyama itu yaitu a. Sauca, kebersihan lahir batin. Lambat laun seseorang yang menekuni prinsip ini akan mulai mengesampingkan kontak fisik dengan badan orang lain dan membunuh nafsu yang mengakibatkan kekotoran dari kontak fisik tersebut Patanjali Yoga Sutra Sauca juga menganjurkan kebajikan Sattvasuddi atau pembersihan kecerdasan untuk membedakan 1 saumanasya atau keriangan hati, 2 ekagrata atau pemusatan pikiran, 3 indriajaya atau pengawsan nafsu-nafsu, 4 atmadarsana atau realisasi diri Patanjali Yoga Sutra b. Santosa atau kepuasan. Hal ini dapat membawa praktisi Yoga kedalam kesenangan yang tidak terkatakan. Dikatakan dalam kepuasan terdapat tingkat kesenangan transendental Patanjali Yoga Sutra c. Tapa atau mengekang. Melalui pantangan tubuh dan pikiran akan menjadi kuat dan terbebas dari noda dalam aspek spiritual Patanjali Yoga Sutra d. Svadhyaya atau mempelajari kitab-kitab suci, melakukan japa pengulangan pengucapan nama-nama suci Tuhan dan penilaian diri sehingga memudahkan tercapainya “istadevata-samprayogah, persatuan dengan apa yang dicita-citakannya Patanjali Yoga Sutra e. Isvarapranidhana atau penyerahan dan pengabdian kepada Tuhan yang akan mengantarkan seseorang kepada tingkatan samadhi Patanjali Yoga Sutra Diatas Yama dan Niyama telah diuaraikan semuanya sepuluh kode moral atau kebajikan etka yang harus diwujudkan. Kebalikan dari sepuluh kebaikan yang harus diwujudkan Yama dan Niyama disebut sebagaia vitarka, yaitu kesalahan-kesalahan yang harus dengan teliti dijauhkan dan dihilangkan, yaitu Ø Himsa atau kekerasan dan tidak sabar sebagai lawan ahimsa Ø Asatya atau kepalsuan sebagai lawan dari satya Ø Steya atau keserakahan sebagai lawan dari asteya Ø Vyabhicara atau kenikmatan seksual sebagai lawan dari brahmacarya Ø Asauca atau kekotoran sebagai lawan dari sauca Ø Asantosa atau ketidakpuasan sebagai lawan dari santosa Ø Vilasa atau kemewahan sebagai lawan tapa Ø Pramada atau kealpaan sebagai lawan svadhyaya Ø Prakrti-pranidhana atau keterikatan pada prakrti sebagai lawan dari isvarapranidhana Dengan menempuh jalan kebaikan bukan berarti seseorang dengan sendirinya dilindungi terhadap kesalahan yang bertentangan. Jangan menyakiti orang lain belum tentu berarti perlakukan orang lain dengan baik. Kita harus melakukan keduanya, tidak menyakiti orang lain dan sekaligus melakukan keramah-tamahan. 3. Asana, suatu cara atau sikap duduk yang baik, kuat dan menyenangkan. Sikap ini bermacam-macam adanya, seperti padmasana sikap teratai, wajrasana sikap tabah, dhanu asana sikap busur, sarwangan asana sikap berdiri diatas bahu, hala-asana sikap bajak, Bhujangga asana sikap ular kobra, salabha asana sikap belalang, pascimo asana sikap melurus kemuka, padahasta asana sikap berdiri bungkuk ke muka, ardhamatsyeandra asana sikap berputar, supra waja asana sikap pangul, dhanuh asana sikap busur tabah, mayura asana sikap merak, matsya asana sikap ikan, badha asana, sikap teratai guru, kukta asana sikap ayam jantan, uttama kurma asana sikap penyu, sirsa asana sikap badan terbalik. Demikianlah asana-asana yang ada dalam yoga. Artinya yoga Patanjali tidak mempermasalahkan untuk melaksanakannya sesuai dengan kemampuan dan keinginan peserta yoga. Namun demikian hendaknya peserta yoga berpandangan bahwa semua asana itu merupakan sukha asana I, suatu asana/sikap yang menyenangkan. 4. Pranayama, pengaturan nafas atau pengaturan nafas keluar masuk paru-paru melalui lubang hidung dengan tujuan menyebarkan prana energi keseluruh tubuh. Dalam pelatihan Yoga pernafasan perlu diatur untuk membersihkan darah, mengawasi pemusatan pikiran, karena sangat menguatkan badan-badan dan meneguhkan pikiran. Pranayama dilakukan dengan tiga cara yaitu menarik nafas panjang dan dalam-dalam puraka, menahan nafas kumbaka, da mengeluarkan nafas caraka. Pranayama dapat dilakukan dengan jalan/tahapan-tahapan dibawah ini sebagai berikut ü Tahap Pertama, dengan cara menutup bibir dan menarik nafas ke dalam sepanjang waktu tertentu, kemudian mengeluarkannya dalam waktu tertentu pula. ü Tahap kedua, dilakukan dengan menutup lubang hidung kiri dengan telunjuk tangan kiri, tarik nafas secara perlahan melalui lubang hidung kanan secara perlahan selama tiga detik. Kemudian dengan jari tengah kiri, tutuplah lubang kanan hidung. Dan keluarkan nafas melalui lubang kiri hidung. ü Tahap ketiga laksanakan rileks dengan istirahat sejenak. Pada saat ini tarik nafas melalui kedua lubang hidung sebanyak yang dilakukan. Buka mulut dengan bibir membuat lubang bulat untuk mengeluarkan nafas lamanya 5 detik. ü Tahap keempat, latihan menarik nafas dan menahan nafas adalam kondisi duduk tenang sambil menghitung bhur, bhuah, svah. ü Tahap kelima, merupakan pengulangan latihan tahap keempat, hanya saja bawah perut tidak boleh mengembung. Duduklah dengan tenang, bernafaslah melalui bantuan rusuk dan otot sekat rongga badan tidak bergerak. ü Tahap keenam, latihan dilakukan dengan duduk tegak, kepala sedikit maju ke depan tapi dibawah perut yang diperkecil seperti kita mengisapnya ke dalam dada. Barulah menarik nafas dalam-dalam dan menahannya sampai 7 hitungan, kemudian keluarkan secara perlahan sambil menurunkan bahu, dengan rusuk diperkecil dan bawah perut ditarik ke atas untuk mengeluarkan sebanyak mungkin udara lama dari paru-paru. ü Tahap ketujuh, latihan penahanan nafas Kumbhaka, tanpa melakukan puraka dana caraka. Pelaksanaannya menarik nafas seperti biasa dan menahannya lima detik hingga satu menit, dilakukan berulang-ulang lebih lama dari waktu sebelumnya, dilanjutkan dengan rileks dan istirahat secukupnya. 5. Pratayaksa, Adalah penguasaan panca indria oleh pikiran sehingga apapun yang diterima panca indria melalui syaraf ke otak tidak mempengaruhi pikiran. Panca indria adalah pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa lidah dan rasa kulit. Pada umumnya indria menimbulkan nafsu kenikmatan setelah mempengaruhi pikiran. Yoga bertujuan memutuskan mata rantai olah pikiran dari rangsangan syaraf ke keinginan nafsu, sehingga citta menjadi murni dan bebas dari goncangan-goncangan. Jadi yoga tidak bertujuan mematikan kemampuan indria. Untuk jelasnya mari kita kutip pernyatan dari Maharsi Patanjali sebagai berikut Sva viyasa asamprayoga, cittayasa svarupa anukara, iva indriyanam pratyaharah, tatah parana vasyata indriyanam. Artinya Pratyahara terdiri dari pelepasan alat-alat indria dan nafsunya masing-masing, serta menyesuaikan alat-alat indria dengan bentuk citta budi yang murni. Makna yang lebih luas sebagai berikut Pratyahara hendaknya dimohonkan kepada Hyang Widhi dengan konsentrasi yang penuh agar mata rantai olah pikiran ke nafsu terputus. 6. Dharana artinya mengendalikan pikiran agar terpusat pada suatu objek konsentrasi. Objek itu dapat berada dalam tubuh kita sendiri, misalnya “selaning lelata” sela-sela alis yang dalam keyakinan Sivaism disebut sebagai “Trinetra” atau mata ketiga Siwa. Dapat pula pada “tungtunging panon” atau ujung puncak hidung sebagai objek pandang terdekat dari mata. Para Sulinggih Pendeta di Bali banyak yang menggunakan ubun-ubun sahasrara sebagai objek karena disaat “ngili atma” di ubun-ubun dibayangkan adanya padma berdaun seribu dengan mahkotanya berupa atman yang bersinar “spatika” yaitu berkilau bagaikan mutiara. Objek lain diluar tubuh manusia misalnya bintang, bulan, matahari, dan gunung. Penggunaan bintang sebagai objek akan membantu para yogin menguatkan pendirian dan keyakinan pada ajaran Dharma, jika bulan yang digunakan membawa kearah kedamaian bathin, matahari untuk kekuatan phisik, dan gunung untuk kesejahteraan. Objek diluar badan yang lain misalnya patung dan gambar dari Dewa-Dewi, Guru Spiritual. yang bermanfaat bagi terserapnya vibrasi kesucian dari objek yang ditokohkan itu. Kemampuan melaksanakan Dharana dengan baik akan memudahkan mencapai Dhyana dan Samadhi. Menurut Patanjali terdapat tujuh metodhe dharana dalam pemusatan pikiran yaitu Bermeditasi, dilakukan apabila mengalami suatu kegoncangan. Bersikap mental yang baik terhadap orang lain. Inni perlu untuk menenangkan budhi. Pengucapan yoga sutra patanjali “Pracchardana widarana-bhyamwa pranasya” widarana-bhyamwa pranasya artinya juga dengan menguasao dan menundukkan nafas. Kemantapan budi, dilakukan dengan melatih konsentrasi pada persepsi-persepsi berperasaan yang lebih tinggi. Jyotismati, suatu metode meditasi yang dilakukan pada cahaya bathin yang cemerlang yang berada di luar penderitaan. Tujuannya untuk mengantarkan seorang yogi kepada kebahagian-Nya. Cahaya yang dimaksud dalam metode ini adalah cahaya yang ada dalam jantung yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Konsentrasi pada orang-orang suci, suatu cara meditai dengan memusatkan pikiran kepada ornag-orang suci, misalnya kepada para maha rsi dengan tujuan agar beliau membantu menenangkan budhi, karena beliau dipandang sebagai yang telah bebas dari ikatan duniawian. Pengetahuan dalam mimpi, suatu cara meditasi yang dilakukan dnegan merenungkan pengetahuan yang diperoleh melalui mimpi pada saat tidur. Dalam yoga. Dalam yoga sutra disebutkan Swapna nidra Jana alambanan. Apa yang dialami melalui mimpi sering dimeditasikan oleh yang mempraktekan yoga, karena dapat membantu dirinya baik dalam keadaan suka maupun duka. 7. Dhyana, Dhyana adalah suatu keadaan dimana arus pikiran tertuju tanpa putus-putus pada objek yang disebutkan dalam Dharana itu, tanpa tergoyahkan oleh objek atau gangguan atau godaan lain baik yang nyata maupun yang tidak nyata. Gangguan atau godaan yang nyata dirasakan oleh Panca Indria baik melalui pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa lidah maupun rasa kulit. Ganguan atau godan yang tidak nyata adalah dari pikiran sendiri yang menyimpang dari sasaran objek Dharana. Tujuan Dhyana adalah aliran pikiran yang terus menerus kepada Hyang Widhi melalui objek Dharana, lebih jelasnya Yogasutra Maharsi Patanjali menyatakan “Tatra pradyaya ekatana dhyanam” Artinya Arus buddhi pikiran yang tiada putus-putusnya menuju tujuan Hyang Widhi. Kaitan antara Pranayama, Pratyahara dan Dhyana sangat kuat, dinyatakan oleh Maharsi Yajanawalkya sebagai berikut “Pranayamair dahed dosan, dharanbhisca kilbisan, pratyaharasca sansargan, dhyanena asvan gunan Artinya Dengan pranayama terbuanglah kotoran badan dan kotoran buddhi, dengan pratyahara terbuanglah kotoran ikatan pada objek keduniawian, dan dengan dhyana dihilangkanlah segala apa hambatan yang berada diantara manusia dan Hyang Widhi. 8. Samadhi, Samadhi adalah tingkatan tertinggi dari Astangga-yoga, yang dibagi dalam dua keadaan yaitu 1 Samprajnatta-samadhi atau Sabija-samadhi, adalah keadaan dimana yogin masih mempunyai kesadaran, dan 2 Asamprajnata-samadhi atau Nirbija-samadhi, adalah keadaan dimana yogin sudah tidak sadar akan diri dan lingkungannya, karena bathinnya penuh diresapi oleh kebahagiaan tiada tara, diresapi oleh cinta kasih Hyang Widhi. Baik dalam keadaan Sabija-samadhi maupun Nirbija-samadhi, seorang yogin merasa sangat berbahagia, sangat puas, tidak cemas, tidak merasa memiliki apapun, tidak mempunyai keinginan, pikiran yang tidak tercela, bebas dari “catur kalpana” yaitu tahu, diketahui, mengetahui, Pengetahuan, tidak lalai, tidak ada ke-”aku”-an, tenang, tentram dan damai. Samadhi adalah pintu gerbang menuju Moksa, karena unsur-unsur Moksa sudah dirasakan oleh seorang yogin. Samadhi yang dapat dipertahankan terus-menerus keberadaannya, akan sangat memudahkan pencapaian Moksa. Mempraktikan Sikap –sikap Yoga Perenungan ”Yo marayati pranayati, yasmat prananti bhuvanani visva” Terjemahannya adalah. ”Sang Hyang Widhiwasa menghidupkan dan menghancurkan. Dia adalah sumber penghidupan seluruh alam semesta” Atharva Veda XIII. Memahami Teks Walaupun yoga diklasifikasikan ke dalam empat disiplin yang berbeda, tidak ada satu pun yang bersifat istimewa, superior atau lebih rendah dari yang lain. Semuanya sama pentingnya dan disebutkan dalam kitab Hindu. Kecocokan disiplin tertentu bergantung dari mental, intelektual dan dimensi emosional dan hubungannya dengan karma dari pribadi seseorang. Ketika kata yoga digunakan di negara barat, secara umum ini berarti Hatha Yoga, yang merupakan latihan fisik dalam sistem hindu kuno dan teknik pernafasan yang dirancang untuk menjaga tubuh yang sehat. Kitab hindu menggunakan kata yoga sebagai sinonim dari sadhana, yang berarti spiritual disiplin. Terdapat enam disiplin yang utama dalam yoga, Karma Yoga, Bhakti Yoga, Jnana Yoga, dan Raja Yoga. BAB III PENUTUP Simpulan Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Yoga sebagai sebuah cara atau jalan untuk mengendalikan pikiran yang terobyektifkan serta kecendrungan alami pikiran dan mengatur segala kegelisahan-kegelisahan pikiran agar tetap tak terpengaruh sehingga bisa mencapai penyatuan antara kesadaran unit dan kesadaran kosmik. Astangga yoga merupakan tahapan-tahapan yang harus dijalankan bagi seseorang yang ingin meningkatkan kualitas spiritual. Astangga Yoga berarti delapan tahapan yang harus dilaksanakan dalam beryoga. Bagian-bagian dari Astangga Yoga yaitu Yama pengendalian, Nyama peraturan-peraturan, Asana sikap tubuh, Pranayama latihan pernafasan, Prathyahara menarik semua indrinya kedalam, Dharana telah memutuskan untuk memusatkan diri dengan Tuhan, Dhyana mulai meditasi dan merenungkan diri serta nama Tuhan, dan Samadhi telah mendekatkan diri, menyatu atau kesendirian yang sempurna atau merialisasikan diri. Saran Sebagai generasi muda Hindu yang menuntut pendidikan formal di perguruan tinggi bernafaskan Hindu sudah semestinya kita menjadi pioneer dalam melaksanakan Astangga Yoga tersebut. Karena ajaran yang universal ini apabila dijalankan dengan penuh ketulusan hati kita pasti akan sampai pada cita-cita yang diharapkan. Memahami yoga lebih dalam lagi akan membantu meluruskan persepsi seseorang yang kurang akan informasi tentang Yoga yang telah mengundang persepsi keliru dan tidak sedikit di kalangan awam. Yoga sering dikacaukan dengan Tapa, bahkan dengan sesuatu yang berbau takhayul. Atau memandangnya dari sudut pandang kegaiban dan kanuragan saja. Jadi ini menjadi momen baik bagi kita untuk lebih memahami yoga lagi. DAFTAR PUSTAKA Maswinara I Sistem Filsafat Hindu Sarva Darsana Samgraha. Paramita, Surabaya. Saraswati Prakas Satya Patanjali Raja Yoga. Paramita, Surabaya. W Sayang Disiplin dan Sadhana Spiritual. Paramita, Surabaya.
Salahsatu sifat Tuhan Yang Maha Esa adalah Vidhi, berarti Maha Tahu.Dalam konsep Ketuhanan Hindu di Indonesia, sifat Vidhi inilah yang paling banyak diketahuai. Lalu dengan mengadopsi bahasa Bali dan Cina muncullah frase "Ida Sang Hyang Vidhi Wasa."Jadilah, nama Tuhan kita adalah "Ida Sang Hyang Widhi Wasa" yang berarti Beliau yang maha mengetahui dan maha kuasa.
bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap tuhan? 1. bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap tuhan? 2. bagaimanakah pandangan ajaran yoga terhadap tuhan 3. pandangan ajaran yoga terhadap tuhan​ 4. apakah yang dimaksudkan tuhan dalam ajaran yoga ?jawab yang benar yaagama 5. apakah yang dimaksudkan tuhan dalam ajaran yoga 6. ajaran Yoga, apakah yang dimaksudkan Tuhan itu?​ 7. Dalam ajara yoga apakah yang dimaksud dengan Tuhan 8. pendiri ajaran yoga adalah?​ 9. Apakah yang dimaksud tuhan dalam ajaran yoga 10. apa hubungan yoga/meditasi dengan tuhan? 11. Dalam ajaran yoga apakah yang dimaksud tuhan? 12. Realisasi dari ajaran bhakti yoga dapat dilakukan dengan mendengarkan wahyu tuhan dalam ajaran nawa widha disebut.... 13. Bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga 14. ajaran filsafat yoga pertama kali diajarkan oleh​ 15. apa pengertian yoga & manfaat yoga? sebiutkan urutan yoga menurut ajaran Hindu. Yoga Dari sisi Makruh & Mubah Yoga sebenarnya hanya Olahraga dan asal usulnya tidak jelas. Lebih Baik SholatYoga dari sisi Haram ada beberapa Yoga Mengandung Doa yang bisa menyebabkan syirik Mungkin Mayoritas Setau saya itu karena mendengarkan ceramah dari seorang ustad. 2. bagaimanakah pandangan ajaran yoga terhadap tuhan Jawabansemoga bermanfaat ya buat anda 3. pandangan ajaran yoga terhadap tuhan​ JawabanPandangan ajaran yoga terhadap tuhan Penjelasan Ajaran yoga terhadap Tuhan merupakan pandangan yang menyepi dari ajaran agama selain Islam. Yoga adalah salah satu senam mengolah batin dan membuat energi positif serta membuang aura negatif yang membuatnya sangat terpengaruh untuk mengajarkan ajaran Buddha atau Hindu kepada yang mengikutinya. 4. apakah yang dimaksudkan tuhan dalam ajaran yoga ?jawab yang benar yaagama tuhan dalam ajaran yoga adalah dewa 5. apakah yang dimaksudkan tuhan dalam ajaran yoga Jawabankita harus menuruti smia printah ug tlah Tuha berikan 6. ajaran Yoga, apakah yang dimaksudkan Tuhan itu?​ JawabanTuhan adalah juru selamat kita jadi kita harus percaya terhadap Tuhan ☺ 7. Dalam ajara yoga apakah yang dimaksud dengan Tuhan Pengabdian dan penyatuan diriMaaf kalo salah ya^_^backtoschool2019 8. pendiri ajaran yoga adalah?​ jawabanAjaran Yoga dibangun oleh Maharsi Patanjali, dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu. Ajaran yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran VedaPenjelasansemoga membantu=> Ajaran Yoga dibangun oleh Maharsi Patanjali, dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran kalau salah...tq 9. Apakah yang dimaksud tuhan dalam ajaran yoga Pengabdian dan penyatuan diri 10. apa hubungan yoga/meditasi dengan tuhan? Pengertian umum yoga / meditasi adalah mengheningkan cipta dan fikiran. Dalam keterangan lain yoga diartikan menyatu dengan alam atau juga ada yang mengartikan menyatu dengan Tuhan. Dalam setiap agama, banyak istilah yang digunakan tentang meditasi misalnya Kholwat Islam, Yoga Konghucu, Meditasi Nasrani, Tapa Hindu/Budha.Mungkin koreksi jika ada yang salah dan jika jawaban cukup membantu .. boleh dong minta bintangnya ? 11. Dalam ajaran yoga apakah yang dimaksud tuhan? Penjelasanmendengar penjelasan guru maaf kalo salah 12. Realisasi dari ajaran bhakti yoga dapat dilakukan dengan mendengarkan wahyu tuhan dalam ajaran nawa widha disebut.... JawabanramaPenjelasansemoga bermanfaatbelajar bersama brainlytetap semangat belajar[tex] \purple{ \boxed{ \boxed{ \green{ \star{ \orange{ \ \ \ zs \ \ { \green{ \star}}}}}}}}[/tex] 13. Bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga Jawabanterhadap tuhan. Ajaran yoga sebenarnya sudah terdapat didalam kitab suci sruti maupun smrti demikian pula dalam itihasa dan purana. Setau saya itu karena mendengarkan ceramah dari seorang serta bagaimana memanfaatkan karakteristik itu untuk tujuan tujuan. Kata yoga berasal dari kata yuj yang artinya menghubungkan dan yoga itu sendiri merupakan penyatuan roh pribadi dengan roh tertinggi maswinara 1999163. Menurut patanjali keberadaan tuhan dapat dibuktikan dengan adanya alam semesta beserta isinya oleh karena itu sistem yoga bersifat teori dan praktek terhadap keberadaan tuhan sastra hindu yang memuat ajaran yoga di antaranya adalah kitab upanisad kitab bhagavad gita kitab yoga sutra dan hatta yoga. Sifat guna nya sendiri setelah dapat manunggal dengan tuhan yang maha. Salah satu nya adalah yoga. 14. ajaran filsafat yoga pertama kali diajarkan oleh​ Jawabanoleh Maharsi Patanjali yoga adalah olahraga yang berasal dari untuk ketenangan jiwa,melancarkan peredaran darah,memperkuat nafas
Rasalila atau Krida ( tafsir keliru : Sri Krishna - Tuhan orang hindu yang amoral). ini sungguh-sungguh merupakan sebuah episode yang kebanyakan dikelirukan dan disalah artikan. Pemuda berkulit hitam keabu-abuan (Sri Krishna) yang menari di saat bulan bersinar cerah dengan para gadis penggembala sapi. Banyak yang tidak memahami bahwa pada
A. Etika Yoga Perenungan ”Na karmaṇām anārambhān naiṣkarmyaṁ puruṣo ’ṡnute, na ca saṁnyasanād eva siddhiṁ samadhigacchati”. Terjemahannya adalah. ”Tanpa kerja orang lain akan mencapai kedaulatan, demikian juga engkau tidak akan mencapai keutuhan karena menghindari kegiatan kerja”. Bhagavad Gita. Mencerna Teks Secara umum, konsep etika dalam yoga termuat internal latihan yama dan niyama, yakni disiplin moral dan disiplin diri. Aturan-aturan yang suka-suka intern yama dan niyama, juga berfungsi sebagai kontrol sosial kerumahtanggaan mengatur moral manusia. Privat rahasia Tattwa Darsana, dijelaskan bahwa etika dalam yoga merupakan; n domestik samadhi, seorang yogi memasuki ketenangan terala nan tak tersentuh makanya suara yang enggak henti- hentinya, yang berasal berbunga luar dan pikiran kesuntukan fungsinya, di mana cingur- hidung terserap ke privat pikiran. Apabila semua perubahan pikiran terkendalikan, si pengamat atau purusa, terhenti intern dirinya sendiri. Keadaan semacam ini di intern yoga makao patanjali disebut sebagai svarupa avasthanam geta dalam diri seseorang yang sesungguhnya. Intern filsafat yoga dijelaskan bahwa yoga berarti penghentian kegoncangan- kegoncangan manah. Terserah panca keadaan manah itu. Keadaan pikiran itu ditentukan makanya ketekunan sathwa, rajas dan tamas. Kelima situasi pikiran itu adalah seperti mana tertera dalam uraian berikut. 1 Ksipta artinya tak diam-diam. Intern keadaan pikiran itu diombang-ambingkan oleh rajas dan tamas, dan ditarik-tarik makanya bulan-bulanan indria dan media-ki alat lakukan mencapainya, perhatian melonjak-lonjak dari satu sasaran ke korban nan tidak minus terhenti pada satu objek. 2 Mudha artinya lamban dan malas. Gerak lamban dan malas ini disebabkan makanya pengaruh tamas yang menguasai alam perhatian. Balasannya orang nan alam pikirannya demikian berorientasi bodoh, senang tidur dan sebagainya. 3 Wiksipta artinya gugup, kacau. Hal ini disebabkan oleh pengaruh rajas. Karena pengaruh ini, perasaan mampu mewujudkan semua sasaran dan mengarahkannya pada dedikasi, pengetahuan, dan sebagainya. Ini merupakan tahap pemfokusan pikiran sreg suatu objek, namun sifatnya sementara, sebab akan disusul lagi oleh kekuatan perhatian. 4 Ekarga artinya terpusat. Di sini, citta terhapus dari cemarnya rajas sehingga sattva lah nan menguasai pikiran. Ini merupakan sediakala sentralisasi pikiran pada suatu mangsa yang memungkinkan engkau memaklumi alamnya yang sejati sebagai anju kerjakan menghentikan perubahan-perubahan perasaan. 5 Niruddha artinya terselesaikan. Dalam tahap ini, berhentilah semua kegiatan pikiran, hanya ketenanganlah nan cak semau. Ekagra dan niruddha yaitu persiapan dan bantuan bagi mencapai intensi akhir, merupakan libur. Bila ekagra boleh berlanjut terus menerus, maka disebut samprajna-yoga maupun perenungan nan internal, nan padanya cak semau perenungan kognisi akan satu target yang terang. Tingkatan niruddha pun disebut asaniprajnata-yoga, karena semua transisi dan kegoncangan pikiran tersuntuk, tiada suatu sekali lagi diketahui oleh ingatan lagi. Dalam peristiwa demikian, tak ada riak-riak gelombang elektronik katai sekali pun dalam permukaan umbul-umbul pikiran atau citta itu. Inilah nan dinamakan orang samadhi yoga. 6 Ada empat spesies samparjnana yoga menurut diversifikasi bulan-bulanan renungannya. Keempat macam itu merupakan perumpamaan berikut. Sawitarka ialah apabila pikiran dipusatkan lega suatu objek benda bergairah seperti patung dewa atau haur. Sawicara ialah bila ingatan dipusatkan pada objek yang halus yang tak konkret seperti tanmantra. Sananda, ialah bila pikiran dipusatkan puas satu objek nan kecil-kecil seperti rasa indriya. Sasmita, ialah bila perhatian dipusatkan pada asmita, adalah anasir rasa aku nan umumnya umur menyamakan dirinya dengan ini. Dengan tahapan-hierarki pemusatan manah begitu juga yang disebut di atas maka ia akan mengalami bermacam-keberagaman fenomena alam, objek dengan atau sonder jasmani nan meninggalkannya satu-satu satu hingga akhirnya citta meninggalkannya kadang-kadang dan seseorang mencapai tingkat asamprajnata dalam yoganya. Untuk menyentuh tingkat ini turunan harus melaksanakan praktik yoga dengan gemi dan internal periode yang lama menerobos tahap-tahap yang disebut Astāngga yoga. Berikut ini merupakan sistematika Astāngga yoga dalam bagan grafik. Uji Kompetensi 1. Di mana letak perbedaan etika yoga dalam tinggi yama dan nyama? 2. Coba sebutkan segala tetapi yang menentukan kejadian pikiran! 3. Bagaimana mudahmudahan beretika dalam pelaksanaan yoga? Sebelumnya diskusikanlah dengan orangtuamu di rumah. B. Sang Hyang Widhi Tuhan dalam Ajaran Yoga Meditasi ”Yo báūtaṁ ca bhavyaṁ ca sarvaṁ yaṡ cādhitiṣþhati, svar yasya ca kevalaṁ tasmai jyeṣþhāya brahmaṇe namaá” Terjemahannya adalah. ”Tuhan Nan Maha Esa ada di mana-mana, baik di perian lewat, di masa waktu ini maupun di masa hinggap. Dia berbahagia sepenuhya. Kami menghaturkan persembahan korban ke hadapan Sang pencipta Nan Maha Esa, yang Maha Agung Manusia Agung itu” Atharva Veda Memahami Wacana Patanjali mengakuri kesanggupan Si Hyang Widhi isvara di mana Si Hyang Widhi menurutnya yaitu The Perfect Supreme Being, bertabiat abadi, meliputi segalanya, Mahakuasa, Mahatahu, dan Mahaada. Sang Hyang Widhi yaitu purusa nan individual dan tidak dipengaruhi oleh kebodohan, egoisme, nafsu, kebencian dan mengirik akan kematian. Ia nonblok dari karma, karmaphala dan kegemparan-kecaburan yang bersifat laten. Patanjali mengasa bahwa manusia-manusia mempunyai esensi yang sekufu dengan Sang Hyang Widhi, tetapi karena ia dibatasi oleh sesuatu nan dihasilkan oleh ketertarikan dan karma, maka ia berparak dengan kesadarannya tentang Sang Hyang Widhi dan menjadi mangsa dari dunia material ini. Pamrih dan aspirasi manusia bukanlah bersatu dengan Sang Hyang Widhi, namun pemisahan nan tegas antara purusa dan prakrti Sarasamuccaya, peristiwa 371. Hanya satu Tuhan Si Hyang Widhi. Menurut Vijnanabhisu “berpangkal semua jenis kesadaran meditasi, bermeditasi kepada kepribadian Sang Hyang Widhi adalah perenungan yang terala. Sarasamuccaya, 372 Ada bineka objek nan dijadikan sebagai pemusatan meditasi yaitu bermeditasi sreg sesuatu yang ada di luar diri kita, bermeditasi kepada suatu tempat yang suka-suka pada jasmani kita sendiri dan yang termulia merupakan bermeditasi nan di pusatkan kepada Sang Hyang Widhi. Uji Kompetensi 1. Bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap Halikuljabbar? 2. Bagaimana keberadaan Tuhan itu sendiri privat ramalan yoga? Sebelumnya diskusikanlah dengan orangtuamu di rumah. 3. Apakah yang dimaksudkan Tuhan privat tajali yoga? UjiKompetensi 1. Bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap Tuhan? 2. Bagaimana keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga? Sebelumnya diskusikanlah dengan orangtuamu di rumah. 3. Apakah yang dimaksudkan Tuhan dalam ajaran yoga? diunduh dari Agama Hindu dan Budi Pekerti 25 G. Mempraktikkan Sikap-sikap Yoga
Bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yogaApakah yang dimaksud tuhan dalam ajaran yogaDalam ajaran yoga apakah yang dimaksud tuhan?bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap tuhan?bagaimanakah pandangan ajaran yoga terhadap tuhan Jawaban terhadap tuhan. Ajaran yoga sebenarnya sudah terdapat didalam kitab suci sruti maupun smrti demikian pula dalam itihasa dan purana. Setau saya itu karena mendengarkan ceramah dari seorang ustad. Mahkota serta bagaimana memanfaatkan karakteristik itu untuk tujuan tujuan. Kata yoga berasal dari kata yuj yang artinya menghubungkan dan yoga itu sendiri merupakan penyatuan roh pribadi dengan roh tertinggi maswinara 1999163. Menurut patanjali keberadaan tuhan dapat dibuktikan dengan adanya alam semesta beserta isinya oleh karena itu sistem yoga bersifat teori dan praktek terhadap keberadaan tuhan tersebut. Penjelasan Berbagai sastra hindu yang memuat ajaran yoga di antaranya adalah kitab upanisad kitab bhagavad gita kitab yoga sutra dan hatta yoga. Sifat guna nya sendiri setelah dapat manunggal dengan tuhan yang maha. Salah satu nya adalah yoga. Apakah yang dimaksud tuhan dalam ajaran yoga Pengabdian dan penyatuan diri Dalam ajaran yoga apakah yang dimaksud tuhan? Penjelasan mendengar penjelasan guru maaf kalo salah bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap tuhan? Yoga Dari sisi Makruh & Mubah Yoga sebenarnya hanya Olahraga dan asal usulnya tidak jelas. Lebih Baik Sholat Yoga dari sisi Haram ada beberapa Yoga Mengandung Doa yang bisa menyebabkan syirik Mungkin Mayoritas Setau saya itu karena mendengarkan ceramah dari seorang ustad. bagaimanakah pandangan ajaran yoga terhadap tuhan Jawaban semoga bermanfaat ya buat anda
F Sang Hyang Widhi Tuhan dalam Ajaran Yoga Perenungan "Yo báūtaṁ ca bhavyaṁ ca sarvaṁ yaṡ cādhitiṣþhati, svar yasya ca kevalaṁ tasmai jyeṣþhāya brahmaṇe namaá" Terjemahannya adalah. "Tuhan Yang Maha Esa ada di mana-mana, baik di masa lampau, di masa kini maupun di masa datang. Dia berbahagia sepenuhya. Kelas XI SMASMK 24 F. Sang Hyang Widhi Tuhan dalam Ajaran Yoga Perenungan ”Yo báūtaṁ ca bhavyaṁ ca sarvaṁ yaṡ cādhitiṣþhati, svar yasya ca kevalaṁ tasmai jyeṣþhāya brahmaṇe namaá” Terjemahannya adalah. ”Tuhan Yang Maha Esa ada di mana-mana, baik di masa lampau, di masa kini maupun di masa datang. Dia berbahagia sepenuhya. Kami menghaturkan persembahan korban ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang Maha Agung Makhluk Agung itu” Atharva Veda Memahami Teks Patanjali menerima eksistensi Sang Hyang Widhi isvara di mana Sang Hyang Widhi menurutnya adalah The Perfect Supreme Being, bersifat abadi, meliputi segalanya, Mahakuasa, Mahatahu, dan Mahaada. Sang Hyang Widhi adalah purusa yang khusus dan tidak dipengaruhi oleh kebodohan, egoisme, nafsu, kebencian dan takut akan kematian. Ia bebas dari karma, karmaphala dan impresi-impresi yang bersifat laten. Patanjali beranggapan bahwa individu-individu memiliki esensi yang sama dengan Sang Hyang Widhi, tetapi karena ia dibatasi oleh sesuatu yang dihasilkan oleh keterikatan dan karma, maka ia berpisah dengan kesadarannya tentang Sang Hyang Widhi dan menjadi korban dari dunia material ini. Tujuan dan aspirasi manusia bukanlah bersatu dengan Sang Hyang Widhi, tetapi pemisahan yang tegas antara purusa dan prakrti Sarasamuccaya, hal 371. Hanya satu Tuhan Sang Hyang Widhi. Menurut Vijnanabhisu “dari semua jenis kesadaran meditasi, bermeditasi kepada kepribadian Sang Hyang Widhi adalah meditasi yang tertinggi. Sarasamuccaya, 372 Ada berbagai objek yang dijadikan sebagai pemusatan meditasi yaitu bermeditasi pada sesuatu yang ada di luar diri kita, bermeditasi kepada suatu tempat yang ada pada tubuh kita sendiri dan yang tertinggi adalah bermeditasi yang di pusatkan kepada Sang Hyang Widhi. Uji Kompetensi 1. Bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap Tuhan? 2. Bagaimana keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga? Sebelumnya diskusikanlah dengan orangtuamu di rumah. 3. Apakah yang dimaksudkan Tuhan dalam ajaran yoga? Diunduh dari http Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 25 G. Mempraktikkan Sikap-sikap Yoga merupakanyoga yang dilakukan dengan penekanan pada bakti kepada Tuhan, yaitu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan. Semuanya dilakukan dengan cinta tanpa memiliki pamrih apa pun (termasuk ingin masuk sorga). Kecintaan praktisi Bhakti bermakna luas. Bukan hanya pada Tuhan, namun juga pada semua ciptaanNYA.
Salam, saya Si Rajin. Saya seorang penulis profesional yang ingin berbagi informasi tentang ajaran yoga dan pemahaman tentang Tuhan di dalamnya. Penjelasan tentang Tuhan di dalam ajaran yoga Keuntungan mempelajari ajaran yoga Tips memulai praktik yoga FAQ tentang ajaran yoga dan Tuhan Penjelasan tentang Tuhan di dalam ajaran yoga Dalam ajaran yoga, Tuhan sering disebut dengan berbagai nama seperti Brahman, Ishvara, atau Bhagavan. Konsep Tuhan dalam yoga berbeda dengan konsep Tuhan yang ada dalam agama-agama tertentu, karena yoga bukanlah agama. Yoga adalah sebuah praktik spiritual yang bertujuan untuk membawa kesadaran manusia ke tingkat yang lebih tinggi dengan cara mengintegrasikan pikiran, tubuh, dan jiwa. Tuhan dalam yoga dipahami sebagai sumber kekuatan yang terdapat dalam diri manusia, bukan sebagai entitas yang terpisah dari manusia. Praktik yoga membantu manusia untuk mengalami kesatuan dengan Tuhan melalui pengalaman langsung, bukan hanya dengan keyakinan atau doktrin tertentu. Dalam yoga, Tuhan dipahami sebagai kekuatan yang universal dan abadi yang ada dalam setiap makhluk hidup di dunia ini. Praktik yoga juga membantu manusia untuk melepaskan diri dari belenggu ego dan memiliki pengalaman kesadaran yang lebih luas. Dalam pengalaman ini, manusia merasakan keberadaan Tuhan dalam dirinya sendiri dan di sekelilingnya. Oleh karena itu, konsep Tuhan dalam ajaran yoga lebih bersifat universal dan tidak terikat pada agama atau kepercayaan tertentu. Setiap orang dapat menemukan Tuhan dalam dirinya sendiri melalui praktik yoga. Keuntungan mempelajari ajaran yoga Belajar ajaran yoga memiliki banyak keuntungan, antara lain – Meningkatkan kesehatan dan keseimbangan tubuh dan pikiran. – Meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas tubuh. – Meningkatkan fokus dan konsentrasi. – Meningkatkan ketenangan dan kebahagiaan batin. – Meningkatkan pengalaman spiritual dan pemahaman tentang diri sendiri dan Tuhan. Tips memulai praktik yoga Jika Anda tertarik untuk memulai praktik yoga, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu – Cari instruktur yoga yang berpengalaman dan terpercaya. – Mulailah dengan kelas yoga untuk pemula. – Pilih jenis yoga yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda. – Gunakan perlengkapan yoga yang tepat, seperti matras yoga dan pakaian yang nyaman. – Jangan terlalu memaksakan diri, lakukan gerakan dengan santai dan perlahan-lahan. – Praktik yoga secara teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal. FAQ tentang ajaran yoga dan Tuhan Apakah yoga adalah agama? Yoga bukanlah agama, tetapi sebuah praktik spiritual yang dapat dipraktikkan oleh siapa saja tanpa memandang agama atau kepercayaan tertentu. Apakah praktik yoga bertentangan dengan agama tertentu? Tidak, praktik yoga tidak bertentangan dengan agama tertentu. Yoga dapat dipraktikkan oleh siapa saja tanpa memandang agama atau kepercayaan tertentu. Bagaimana cara mengintegrasikan praktik yoga dengan kepercayaan agama? Anda dapat mengintegrasikan praktik yoga dengan kepercayaan agama Anda dengan mengambil bagian-bagian yang sesuai dengan keyakinan Anda dan mengabaikan bagian-bagian yang bertentangan dengan keyakinan Anda. Apakah yoga dapat membantu meningkatkan kesadaran spiritual? Ya, praktik yoga dapat membantu meningkatkan kesadaran spiritual dan membantu manusia untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan. Bagaimana cara menemukan instruktur yoga yang terpercaya? Anda dapat mencari instruktur yoga yang terpercaya melalui rekomendasi dari teman atau keluarga yang sudah berpengalaman dalam praktik yoga, atau mencari di internet dan memeriksa reputasi instruktur tersebut. Apakah praktik yoga cocok untuk semua orang? Ya, praktik yoga dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang usia atau kondisi fisik tertentu. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi medis tertentu. Apakah praktik yoga dapat membantu mengatasi stres? Ya, praktik yoga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan ketenangan batin. Bagaimana cara memulai praktik yoga? Anda dapat memulai praktik yoga dengan mencari instruktur yoga yang terpercaya dan mengikuti kelas yoga untuk pemula. Keuntungan mempelajari ajaran yoga Belajar ajaran yoga memiliki banyak keuntungan, antara lain – Meningkatkan kesehatan dan keseimbangan tubuh dan pikiran. – Meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas tubuh. – Meningkatkan fokus dan konsentrasi. – Meningkatkan ketenangan dan kebahagiaan batin. – Meningkatkan pengalaman spiritual dan pemahaman tentang diri sendiri dan Tuhan. Tips memulai praktik yoga Jika Anda tertarik untuk memulai praktik yoga, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu – Cari instruktur yoga yang berpengalaman dan terpercaya. – Mulailah dengan kelas yoga untuk pemula. – Pilih jenis yoga yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda. – Gunakan perlengkapan yoga yang tepat, seperti matras yoga dan pakaian yang nyaman. – Jangan terlalu memaksakan diri, lakukan gerakan dengan santai dan perlahan-lahan. – Praktik yoga secara teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Demikianlah penjelasan tentang Tuhan dalam ajaran yoga dan tips memulai praktik yoga. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari ajaran yoga dan menemukan kebahagiaan batin serta kesatuan dengan Tuhan.
Makajelaslah dalam filsafat Samkhya Yoga adalah timbul konsep 2 + 1, yaitu: Purusa-Prakrti + Isvara. Maksudnya adalah Isvara atau Tuhan itulah sebagai sumber yang menciptakan Purusa dan Prakrti. Konsepsi ini akan lebih jelas pada sistem filsafat Vedanta. bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga – Keberadaan Tuhan dalam Ajaran Yoga adalah sebuah topik yang menarik untuk dipelajari dan dipahami. Ajaran yoga telah lama menjadi salah satu cara untuk mencari kesadaran spiritual. Selama ribuan tahun, para yogi telah menggunakan meditasi, asana dan teknik lainnya untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan. Yoga mengajarkan bahwa Tuhan adalah satu-satunya realitas yang sebenarnya. Ia adalah sumber dari semua hal yang ada, dan dalam yoga, Tuhan biasanya diwakili oleh kata Brahman’. Brahman terkadang disamakan dengan Ilahi’, yang dimaksudkan untuk menggambarkan suatu kekuatan yang melampaui waktu dan ruang. Para yogi mengajarkan bahwa Brahman adalah sumber dari semua hal yang ada dan bahwa kita semua adalah bagian dari hal yang kita panggil sebagai Tuhan. Konsep Tuhan dalam yoga berfokus pada konsep keabadian. Para yogi mengajarkan bahwa Tuhan adalah sumber dari semua hal yang abadi, dan bahwa semua hal yang abadi berasal dari Tuhan. Konsep ini berfokus pada konsep bahwa semua hal yang ada di dalam alam semesta terkait dengan Tuhan. Dengan demikian, konsep Tuhan adalah suatu konsep yang universal dan tidak terbatas pada suatu agama tertentu. Konsep Tuhan juga menekankan pada konsep kesatuan. Para yogi mengajarkan bahwa semua hal yang ada di alam semesta merupakan satu kesatuan, dan bahwa kesatuan ini berasal dari Tuhan. Konsep ini menekankan pada kenyataan bahwa kita semua adalah bagian dari satu kesatuan yang sama, dan kita semua berasal dari Tuhan. Konsep Tuhan dalam yoga juga menekankan pada konsep kesucian. Para yogi mengajarkan bahwa kesucian berasal dari Tuhan dan bahwa kesucian adalah sumber dari semua yang ada. Konsep ini menekankan bahwa kita semua memiliki hak untuk menjalani hidup kita dengan kesucian dan kedamaian. Konsep Tuhan dalam yoga juga menekankan pada konsep kesembuhan. Para yogi mengajarkan bahwa semua hal yang ada di alam semesta berasal dari Tuhan, dan bahwa kesembuhan berasal dari Tuhan. Konsep ini menekankan bahwa kita semua dapat mencapai kesehatan dan keselamatan melalui pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan. Keberadaan Tuhan dalam Ajaran Yoga adalah suatu konsep yang sangat luas dan kompleks. Para yogi mengajarkan bahwa Tuhan adalah sumber dari semua yang ada di alam semesta dan bahwa kita semua berasal dari Tuhan. Konsep ini menekankan bahwa kita semua memiliki hak untuk menjalani hidup kita dengan kesucian, kedamaian, dan kesembuhan. Dengan memahami konsep Tuhan dalam yoga, kita dapat menjadi lebih sadar tentang bagaimana kita dapat mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Rangkuman 1Penjelasan Lengkap bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga– Yoga mengajarkan bahwa Tuhan adalah satu-satunya realitas yang sebenarnya. – Konsep Tuhan dalam yoga berfokus pada konsep keabadian.– Konsep Tuhan juga menekankan pada konsep kesatuan.– Konsep Tuhan dalam yoga juga menekankan pada konsep kesucian.– Konsep Tuhan dalam yoga juga menekankan pada konsep kesembuhan.– Yoga mengajarkan bahwa Tuhan adalah sumber dari semua hal yang ada.– Para yogi mengajarkan bahwa kesatuan berasal dari Tuhan.– Para yogi mengajarkan bahwa kesucian berasal dari Tuhan.– Para yogi mengajarkan bahwa kesembuhan berasal dari Tuhan.– Dengan memahami konsep Tuhan dalam yoga, kita dapat menjadi lebih sadar tentang bagaimana kita dapat mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. – Yoga mengajarkan bahwa Tuhan adalah satu-satunya realitas yang sebenarnya. Yoga adalah salah satu ajaran spiritual yang berasal dari India dan telah ada selama ribuan tahun. Ajaran yoga mencakup berbagai aspek spiritual, fisik, dan mental yang saling berkaitan. Salah satu aspek ajaran yoga adalah pengertian tentang Tuhan. Ajaran yoga mengajarkan bahwa Tuhan adalah satu-satunya realitas yang sebenarnya. Menurut ajaran yoga, semua hal yang ada di alam semesta adalah aspek dari satu realitas yang lebih besar. Realitas ini disebut Brahman. Brahman adalah Tuhan, atau puncak dari realitas semesta. Brahman adalah asal usul dari semua hal yang ada di alam semesta. Brahman adalah sumber dari semua inti esensial yang ada di semua hal. Hal ini menyiratkan bahwa semua hal yang ada di alam semesta adalah aspek dari Tuhan. Dalam ajaran yoga, semua hal yang ada di alam semesta adalah manifestasi dari Tuhan. Ini berarti bahwa semua hal yang ada di alam semesta adalah bagian dari satu realitas yang lebih besar. Oleh karena itu, semua hal di alam semesta bersifat sementara, karena realitas yang sebenarnya adalah Tuhan. Berdasarkan ajaran yoga, semua hal yang ada di alam semesta bersifat sementara. Ini berarti bahwa semua hal yang ada di alam semesta tidak akan selamanya ada. Satu-satunya realitas yang sebenarnya adalah Tuhan, dan segala sesuatu yang ada di alam semesta adalah manifestasi dari Tuhan. Ajaran yoga juga mengajarkan bahwa untuk mencapai kesadaran Tuhan, seseorang harus melepaskan diri dari segala sesuatu yang bersifat sementara. Ini berarti melepaskan diri dari semua hal yang bersifat sementara dan kesadaran akan realitas yang sebenarnya. Ini adalah kesadaran akan Tuhan. Ketika seseorang mencapai kesadaran Tuhan, mereka akan menyadari bahwa Tuhan adalah satu-satunya realitas yang sebenarnya. Mereka akan menyadari bahwa semua hal yang ada di alam semesta adalah bagian dari satu realitas yang lebih besar. Mereka akan memahami bahwa semua hal yang ada di alam semesta bersifat sementara, dan hanya Tuhan yang sebenarnya. Kesimpulannya, ajaran yoga mengajarkan bahwa Tuhan adalah satu-satunya realitas yang sebenarnya. Semua hal yang ada di alam semesta adalah manifestasi dari Tuhan, dan untuk mencapai kesadaran Tuhan, seseorang harus melepaskan diri dari segala sesuatu yang bersifat sementara. Dengan mengikuti ajaran yoga, seseorang dapat mencapai kesadaran Tuhan dan menerima bahwa Tuhan adalah satu-satunya realitas yang sebenarnya. – Konsep Tuhan dalam yoga berfokus pada konsep keabadian. Konsep Tuhan dalam yoga adalah salah satu dari banyak topik yang dibahas dalam ajaran yoga. Filosofi yoga menekankan bahwa keterikatan dengan Tuhan merupakan jalan menuju kebahagiaan dan kesucian. Konsep Tuhan dalam yoga berfokus pada konsep keabadian. Konsep ini diartikan sebagai bahwa Tuhan adalah esensi keabadian, yang tidak terbatas oleh waktu atau ruang. Para pemeluk yoga percaya bahwa semua makhluk hidup di dunia ini tersambung ke Tuhan, dan kesadaran tentang keabadian ini dapat membantu kita untuk melihat semua hal dengan cara yang berbeda. Konsep keabadian dalam yoga juga menekankan bahwa semua makhluk hidup di dunia ini dijadikan Tuhan dalam keadaan yang seimbang. Menurut yoga, semua makhluk hidup di dunia ini merupakan aspek keabadian, yang harus diperlakukan dengan hormat. Oleh karena itu, manusia dapat mencapai kebahagiaan dan kesucian melalui kesadaran akan keterkaitan dengan Tuhan. Konsep keabadian juga menekankan bahwa semua makhluk hidup di dunia ini dijadikan Tuhan dalam keadaan yang seimbang. Yoga percaya bahwa semua aspek kehidupan harus diperlakukan secara adil dan seimbang. Ini berarti bahwa kita harus memperlakukan semua makhluk hidup dengan hormat, termasuk manusia, hewan, dan tanaman. Dengan demikian, kita dapat hidup dalam harmoni dengan alam dan mewujudkan tujuan ajaran yoga, yaitu kesadaran akan hubungan kita dengan Tuhan. Konsep keabadian juga menekankan bahwa setiap orang harus berusaha untuk mencapai kebahagiaan dan kesucian melalui kesadaran akan keberadaan Tuhan. Para pemeluk yoga percaya bahwa dengan melepaskan diri dari dunia ini dan menghubungkan diri dengan Tuhan, kita dapat mencapai pemahaman tentang hakikat dan tujuan dari kehidupan. Dengan mencapai kesadaran ini, kita dapat mencapai kedamaian dan kebahagiaan yang abadi. Kesimpulannya, konsep Tuhan dalam yoga berfokus pada konsep keabadian. Para pemeluk yoga percaya bahwa semua makhluk hidup di dunia ini tersambung ke Tuhan, dan kesadaran tentang keabadian ini dapat membantu kita untuk melihat semua hal dengan cara yang berbeda. Dengan melepaskan diri dari dunia ini dan menghubungkan diri dengan Tuhan, kita dapat mencapai pemahaman tentang hakikat dan tujuan dari kehidupan, dan mencapai kedamaian dan kebahagiaan yang abadi. – Konsep Tuhan juga menekankan pada konsep kesatuan. Konsep Tuhan dalam ajaran yoga merupakan salah satu aspek penting dalam pengajaran itu. Tuhan dalam yoga tidak didefinisikan secara eksplisit. Yoga menekankan pentingnya kepercayaan pada Tuhan yang ia definisikan sebagai Suci dan Satu. Yoga berfokus pada kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam diri kita dan sekeliling kita. Konsep Tuhan juga menekankan pada konsep kesatuan. Konsep ini berfokus pada konsep bahwa semua ciptaan Tuhan adalah satu dan bersatu. Oleh karena itu, semua makhluk hidup dipandang sebagai satu kesatuan. Konsep kesatuan ini menegaskan bahwa semua makhluk hidup saling berhubungan satu sama lain, dan karenanya semua makhluk hidup harus saling menghormati dan bekerja sama. Hal ini berlaku untuk manusia, hewan, tumbuhan, dan alam semesta. Dengan ini, yoga menekankan pentingnya persekutuan, solidaritas, dan kebersamaan. Konsep Tuhan juga berfokus pada konsep bahwa semua ciptaan Tuhan adalah saling berkaitan. Oleh karena itu, konsep yoga menekankan pentingnya memahami bahwa semua ciptaan Tuhan adalah bagian dari satu kesatuan. Dengan melihat semua ciptaan Tuhan sebagai satu, kita dapat belajar untuk hidup berdampingan, saling bekerja sama, dan saling menghormati satu sama lain. Konsep Tuhan juga menekankan pentingnya menghargai dan menghormati alam semesta. Konsep ini menekankan pentingnya menjaga bumi, serta menjaga dan melestarikan alam yang telah diciptakan oleh Tuhan. Dengan menghargai dan menjaga alam, kita dapat menghargai dan menghormati Tuhan. Konsep Tuhan juga menekankan pentingnya menjaga harmonisasi antara manusia dan alam. Yoga menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam. Hal ini penting agar manusia bisa menghargai dan melestarikan alam dan di saat yang sama dapat menikmati alam dan kekayaan alam yang telah diciptakan oleh Tuhan. Dengan demikian, konsep Tuhan dalam ajaran yoga memiliki konsep kesatuan. Konsep ini mendorong kita untuk melihat semua ciptaan Tuhan sebagai satu kesatuan yang saling berkaitan. Selain itu, konsep ini juga menekankan pentingnya menghargai dan menjaga alam, dan menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam. Dengan memahami konsep Tuhan dalam yoga, kita akan dapat menghargai dan melestarikan alam, serta bekerja sama dengan makhluk hidup lainnya. – Konsep Tuhan dalam yoga juga menekankan pada konsep kesucian. Konsep Tuhan dalam yoga berbeda-beda tergantung pada tradisi dan praktik tertentu. Namun, ada beberapa konsep umum yang diterima secara luas dan berlaku untuk semua aliran yoga. Salah satu konsep utama yang terkait dengan keberadaan Tuhan adalah konsep kesucian. Dalam ajaran yoga, semua makhluk hidup dianggap memiliki keutuhan dan kesucian, yang berarti bahwa semua makhluk hidup adalah bagian dari satu kekuatan yang lebih besar. Ini disebut Brahman, atau Tuhan. Konsep kesucian juga menekankan bahwa semua makhluk hidup, termasuk manusia, memiliki hak yang sama untuk mengekspresikan kesucian mereka. Ini berarti bahwa semua orang berhak untuk menghormati, memuliakan, dan menghargai satu sama lain, karena semua orang memiliki keutuhan dan kesucian yang sama. Konsep kesucian juga berarti bahwa semua makhluk hidup harus memiliki rasa hormat yang sama terhadap alam semesta dan semua makhluk hidup yang ada di dalamnya. Ini termasuk menghormati alam semesta dan semua makhluk hidup yang ada di dalamnya, dan menghargai keseimbangan yang ada di dalam alam semesta. Tuhan dalam yoga tidak dianggap sebagai entitas yang bisa dilihat, mendengar, atau dirasakan. Mereka tidak memiliki bentuk fisik atau manifestasi material. Namun, Tuhan dianggap sebagai sumber semua kebaikan, keindahan, dan kebaikan. Dalam yoga, Tuhan dianggap sebagai sumber semua kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan. Konsep Tuhan dalam yoga juga menekankan pada konsep kesucian. Ini berarti bahwa semua makhluk hidup, termasuk manusia, harus menghargai, memuliakan, dan menghormati satu sama lain. Ini juga berarti bahwa kita harus menghormati dan menghargai alam semesta dan semua makhluk hidup yang ada di dalamnya, dan menghargai keseimbangan yang ada di dalam alam semesta. Konsep Tuhan dalam yoga juga merupakan bagian penting dari ajaran yoga. Hal ini karena dengan menghargai dan memuliakan Tuhan, kita dapat memahami dan merasakan kedamaian, keseimbangan, dan kebahagiaan yang melekat pada semua makhluk hidup. Hal ini juga memungkinkan kita untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia. Dengan menghargai dan menghormati Tuhan, kita dapat mencapai tingkat kedamaian dan kebahagiaan yang lebih tinggi. – Konsep Tuhan dalam yoga juga menekankan pada konsep kesembuhan. Konsep Tuhan dalam yoga adalah tema yang sangat kompleks yang telah lama menarik perhatian para pemikir dan spiritualis. Yoga adalah suatu aliran spiritual yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu dan telah terus berkembang sampai saat ini. Yoga mengajarkan bahwa kehidupan adalah proses evolusi dan bahwa kesadaran kita dapat berkembang melalui yoga. Yoga menekankan pada konsep kesadaran, yaitu bahwa dengan meningkatkan kesadaran kita dapat mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Konsep Tuhan dalam yoga adalah bahwa Tuhan adalah sumber dari segala sesuatu. Menurut para pemikir yoga, Tuhan adalah semesta, Tuhan adalah alam semesta dan Tuhan adalah sumber dari semua hal yang ada. Dengan kata lain, semua yang ada diciptakan oleh Tuhan. Di samping itu, Tuhan juga dikenal sebagai sumber dari kesadaran, yaitu sumber dari semua kesadaran tingkat tinggi. Konsep Tuhan dalam yoga juga menekankan pada konsep kesembuhan. Menurut para pemikir yoga, kesembuhan adalah proses peningkatan kesadaran yang mengarah ke kesadaran tingkat tinggi. Kesembuhan ini dapat dicapai dengan berlatih yoga, yaitu dengan meningkatkan kesadaran kita melalui latihan yoga. Kesembuhan melalui yoga dapat dicapai dengan berlatih teknik-teknik seperti meditasi, pranayama, dan asanas. Teknik-teknik ini dapat membantu kita untuk memperluas kesadaran kita dan mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Dengan meningkatkan kesadaran kita, kita dapat mencapai kesadaran yang lebih mendalam dan menemukan Tuhan. Konsep Tuhan dalam yoga menekankan bahwa Tuhan adalah sumber dari semua hal dan bahwa kita dapat menemukan Tuhan dengan meningkatkan kesadaran kita melalui yoga. Dengan berlatih yoga, kita dapat meningkatkan kesadaran kita dan mencapai kesadaran yang lebih tinggi, yang akan membantu kita untuk mencapai kesembuhan. Dengan kata lain, konsep Tuhan dalam yoga menekankan bahwa kesembuhan dapat dicapai dengan berlatih yoga dan meningkatkan kesadaran kita. – Yoga mengajarkan bahwa Tuhan adalah sumber dari semua hal yang ada. Yoga adalah sebuah ajaran spiritual yang menekankan kesadaran yang lebih tinggi dan hubungan yang lebih baik antara individu dengan Tuhan. Ajaran yoga mengajarkan bahwa semua hal yang ada di alam semesta diciptakan oleh Tuhan. Dengan demikian, Tuhan adalah sumber dari semua hal yang ada. Tuhan adalah satu-satunya yang dapat memberikan kesadaran yang lebih tinggi kepada seseorang. Orang yang berpraktik yoga dapat mencapai kesadaran yang lebih tinggi saat mereka melakukan latihan yoga. Dengan memperdalam kesadaran dan keyakinan mereka terhadap Tuhan, orang yang berpraktik yoga akan dapat merasakan kedekatan spiritual mereka dengan Tuhan. Orang yang berpraktik yoga juga akan dapat merasakan kedekatan spiritual dengan alam semesta. Ajaran yoga menekankan bahwa semua hal yang ada di alam semesta berasal dari Tuhan. Dengan meningkatkan kesadaran dan keyakinan mereka terhadap Tuhan, orang yang berpraktik yoga akan dapat merasakan kedekatan spiritual mereka dengan alam semesta. Selain itu, ajaran yoga juga mengajarkan bahwa Tuhan adalah sumber dari semua kebahagiaan. Orang yang berpraktik yoga akan dapat merasakan kebahagiaan spiritual yang lebih tinggi dengan semakin meningkatnya kesadaran dan keyakinan mereka terhadap Tuhan. Dengan begitu, orang yang berpraktik yoga dapat mencapai kesadaran yang lebih tinggi dan menikmati kebahagiaan yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, yoga mengajarkan bahwa Tuhan adalah sumber dari semua hal yang ada. Dengan berpraktik yoga, orang dapat meningkatkan kesadaran dan keyakinan mereka terhadap Tuhan. Dengan meningkatkan kesadaran terhadap Tuhan, orang yang berpraktik yoga dapat merasakan kedekatan spiritual dengan alam semesta dan menikmati kebahagiaan spiritual yang lebih tinggi. – Para yogi mengajarkan bahwa kesatuan berasal dari Tuhan. Yoga adalah salah satu cabang filsafat India yang tertua. Yoga berasal dari kata Sanskerta yang berarti “unite” atau “union”. Ajaran yoga mengajarkan bahwa melalui sadhana atau latihan spiritual, kita dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan. Dalam ajaran yoga, para yogi mengajarkan bahwa kesatuan berasal dari Tuhan. Tuhan disebut sebagai Sat-Cit-Ananda, yang berarti Kebenaran, Kebijaksanaan, dan Kebahagiaan. Tuhan menurut yoga adalah sumber semua kehidupan dan kesatuan semesta. Ini penting untuk dicatat bahwa yoga bukanlah agama. Alih-alih, yoga adalah sebuah sistem filsafat yang menekankan pada kesadaran, pengalaman spiritual, dan perkembangan diri. Para yogi mengajarkan bahwa kesatuan dengan Tuhan dapat dicapai melalui sadhana atau latihan spiritual. Salah satu cara yang digunakan adalah melalui latihan meditasi, yang membantu untuk mencapai sebuah kesadaran yang lebih dalam tentang hakikat Tuhan dan hakikat diri sendiri. Melalui latihan meditasi, kita dapat menghilangkan semua batasan yang ada di antara kita dan Tuhan. Selain itu, para yogi juga menekankan pentingnya pemahaman tentang hakikat Tuhan. Mereka mengajarkan bahwa semua yang ada di alam semesta ini berasal dari Tuhan. Kita semua adalah bagian dari kesatuan yang lebih besar dan segala sesuatu yang ada di alam semesta adalah ekspresi dari Tuhan. Kesimpulannya, ajaran yoga menekankan pada kesadaran tentang hakikat Tuhan dan hakikat diri sendiri. Para yogi mengajarkan bahwa kesatuan berasal dari Tuhan. Melalui sadhana atau latihan spiritual, kita dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan dan mulai mengenali hakikat Tuhan dan hakikat diri sendiri. Dengan demikian, kita dapat mencapai kesadaran yang lebih tinggi tentang Tuhan dan diri sendiri. – Para yogi mengajarkan bahwa kesucian berasal dari Tuhan. Ajaran Yoga adalah budaya spiritual yang terkait dengan ajaran Hindu dan Budha yang menekankan pada keseimbangan mental, spiritual, dan fisik. Di dalam ajaran Yoga, terdapat beberapa kepercayaan yang telah lama diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu dari kepercayaan tersebut adalah tentang keberadaan Tuhan. Para yogi mengajarkan bahwa kesucian berasal dari Tuhan. Mereka percaya bahwa Tuhan adalah sumber dari semua ciptaan yang ada di alam semesta. Mereka juga meyakini bahwa Tuhan adalah sumber semua kehidupan dan cinta. Para yogi percaya bahwa Tuhan tak dapat dilihat, namun dapat dirasakan di dalam diri kita. Dalam ajaran Yoga, Tuhan dipercaya sebagai sumber dari semua kebaikan dan kesucian. Para yogi mengajarkan bahwa jika kita ingin merasakan kesucian, kita harus menghidupi dan mencintai semua yang ada di alam semesta. Ini berarti kita harus mencintai sesama dan melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain. Mereka juga meyakini bahwa Tuhan adalah sumber dari semua kebaikan dan kesucian. Mereka mengajarkan bahwa jika kita ingin merasakan kesucian, kita harus berusaha untuk menghilangkan ego dan hawa nafsu kita dan menjadi lebih baik dan tulus. Para yogi mengajarkan bahwa dengan menghilangkan ego dan hawa nafsu, kita dapat merasakan kesucian yang berasal dari Tuhan. Selain itu, para yogi juga meyakini bahwa semua manusia adalah satu. Mereka mengajarkan bahwa semua orang di dunia adalah satu dan kita semua bersama-sama mencari kebenaran yang sama. Oleh karena itu, para yogi mengajarkan bahwa kita harus bersatu dan saling menyatukan diri kita dengan semua yang ada di alam semesta. Kesimpulannya, keberadaan Tuhan dalam ajaran Yoga adalah sumber dari semua kebaikan dan kesucian. Para yogi mengajarkan bahwa kita harus menghilangkan ego dan hawa nafsu kita untuk merasakan kesucian yang berasal dari Tuhan dan bersatu dengan semua yang ada di alam semesta. Dengan demikian, kita akan mendapatkan kebahagiaan dan kesucian yang berasal dari Tuhan. – Para yogi mengajarkan bahwa kesembuhan berasal dari Tuhan. Konsep keberadaan Tuhan dalam ajaran yoga adalah pokok dari seluruh filosofi dan praktek yoga. Sejak awal, yoga telah memiliki komitmen yang kuat untuk mempromosikan kesehatan mental dan fisik yang optimal. Pemahaman yang mendalam tentang konsep Tuhan adalah salah satu kunci untuk mencapai tujuan yoga ini. Yoga adalah sebuah sistem spiritual yang menekankan pentingnya hubungan dengan Tuhan. Seperti yang diajarkan oleh para yogi, menyadari dan terhubung dengan Tuhan adalah kunci untuk mencapai kesadaran dan kedamaian yang mendalam. Para yogi meyakini bahwa Tuhan adalah sumber semua yang ada, dan bahwa manusia adalah bagian dari suatu kesatuan. Pengetahuan ini memberi manusia akses ke kekuatan yang tidak terbatas dalam diri mereka sendiri. Konsep Tuhan dalam ajaran yoga menekankan pentingnya menghargai dan menyembah sifat kasih sayang dari Tuhan. Para yogi berpendapat bahwa kesembuhan berasal dari Tuhan. Mereka berfokus pada melakukan tindakan-tindakan yang menghormati dan meningkatkan hubungan dengan Tuhan melalui pengalaman spiritual. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti meditasi, persembahan, doa, dan puasa. Konsep Tuhan dalam ajaran yoga juga menekankan pentingnya mengikuti peraturan-peraturan moral dan etika. Para yogi mengajarkan bahwa mengikuti hukum-hukum moral adalah salah satu cara terbaik untuk berhubungan dengan Tuhan. Mereka mengajarkan untuk menghormati semua mahluk hidup, menghargai orang lain, dan menghargai hak-hak setiap orang. Konsep Tuhan dalam ajaran yoga meliputi semua aspek spiritualitas, moralitas, dan etika. Para yogi mengajarkan bahwa kesadaran akan Tuhan adalah kunci untuk mencapai kesehatan dan kebahagiaan. Mereka meyakini bahwa kesembuhan berasal dari Tuhan dan bahwa membangun hubungan yang kuat dengan Tuhan adalah salah satu cara terbaik untuk mencapai kesehatan, kesejahteraan dan kedamaian. Dengan mengikuti ajaran yoga, seseorang dapat meningkatkan hubungan dengan Tuhan dan mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. – Dengan memahami konsep Tuhan dalam yoga, kita dapat menjadi lebih sadar tentang bagaimana kita dapat mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Tuhan memiliki peranan yang sangat penting dalam ajaran yoga, meskipun mungkin tidak seperti yang kita pikirkan. Yoga juga merupakan cara untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Konsep Tuhan dalam yoga berfokus pada konsep keabadian atau pencerahan. Ini berarti bahwa kita semua berasal dari sumber yang sama dan kita semua adalah bagian dari satu kesatuan. Konsep ini berfokus pada fakta bahwa semua makhluk hidup di alam semesta adalah satu, dan kita semua saling terhubung. Dalam ajaran yoga, Tuhan tidak dilihat sebagai entitas perseorangan yang duduk di atas awan yang mengatur segalanya. Sebaliknya, Tuhan dilihat sebagai sumber kesadaran primordial yang menyatu dengan semua yang ada di alam semesta. Tuhan disebut juga Atman atau Brahman, yang merupakan kesadaran universal dan kesatuan yang menyatu dengan semua hal. Dengan memahami konsep ini, kita dapat menjadi lebih sadar tentang bagaimana kita dapat mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Sebagai praktisi yoga, kita dapat menggunakan berbagai teknik dan meditasi untuk menghubungkan diri kita dengan Tuhan. Dengan cara ini, kita dapat menemukan kesadaran yang lebih tinggi dan menemukan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan kita dengan Tuhan. Seiring praktik yoga kita berkembang, kita dapat memahami bagaimana konsep Tuhan dalam yoga dapat membantu kita mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Ketika kita memahami konsep Tuhan dalam yoga, kita dapat menggunakan berbagai teknik yoga untuk membantu kita mencapai pencerahan. Teknik yoga ini dapat meliputi mudra, pranayama, asana, dan meditasi. Dengan cara ini, kita dapat mencapai kesadaran yang lebih tinggi dan menemukan hubungan yang lebih dalam antara kita dan Tuhan. Konsep ini juga dapat membantu kita menjadi lebih sadar tentang bagaimana kita dapat mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Dengan memahami konsep Tuhan dalam yoga, kita dapat menjadi lebih sadar tentang bagaimana kita dapat mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Ini juga dapat membantu kita menjadi lebih sadar tentang hubungan kita dengan segala sesuatu yang ada di alam semesta. Dengan menggunakan berbagai teknik yoga, kita dapat mencapai kesadaran yang lebih tinggi dan menemukan hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan. Menurutpatanjali keberadaan tuhan dapat dibuktikan dengan adanya alam semesta beserta isinya oleh karena itu sistem yoga bersifat teori dan praktek terhadap keberadaan tuhan tersebut. Penjelasan: Berbagai sastra hindu yang memuat ajaran yoga di antaranya adalah kitab upanisad kitab bhagavad gita kitab yoga sutra dan hatta yoga.
Kelas XI SMASMK 24 F. Sang Hyang Widhi Tuhan dalam Ajaran Yoga Perenungan ”Yo báūtaṁ ca bhavyaṁ ca sarvaṁ yaṡ cādhitiṣþhati, svar yasya ca kevalaṁ tasmai jyeṣþhāya brahmaṇe namaá” Terjemahannya adalah. ”Tuhan Yang Maha Esa ada di mana-mana, baik di masa lampau, di masa kini maupun di masa datang. Dia berbahagia sepenuhya. Kami menghaturkan persembahan korban ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang Maha Agung Makhluk Agung itu” Atharva Veda Memahami Teks Patanjali menerima eksistensi Sang Hyang Widhi isvara di mana Sang Hyang Widhi menurutnya adalah The Perfect Supreme Being, bersifat abadi, meliputi segalanya, Mahakuasa, Mahatahu, dan Mahaada. Sang Hyang Widhi adalah purusa yang khusus dan tidak dipengaruhi oleh kebodohan, egoisme, nafsu, kebencian dan takut akan kematian. Ia bebas dari karma, karmaphala dan impresi-impresi yang bersifat laten. Patanjali beranggapan bahwa individu-individu memiliki esensi yang sama dengan Sang Hyang Widhi, tetapi karena ia dibatasi oleh sesuatu yang dihasilkan oleh keterikatan dan karma, maka ia berpisah dengan kesadarannya tentang Sang Hyang Widhi dan menjadi korban dari dunia material ini. Tujuan dan aspirasi manusia bukanlah bersatu dengan Sang Hyang Widhi, tetapi pemisahan yang tegas antara purusa dan prakrti Sarasamuccaya, hal 371. Hanya satu Tuhan Sang Hyang Widhi. Menurut Vijnanabhisu “dari semua jenis kesadaran meditasi, bermeditasi kepada kepribadian Sang Hyang Widhi adalah meditasi yang tertinggi. Sarasamuccaya, 372 Ada berbagai objek yang dijadikan sebagai pemusatan meditasi yaitu bermeditasi pada sesuatu yang ada di luar diri kita, bermeditasi kepada suatu tempat yang ada pada tubuh kita sendiri dan yang tertinggi adalah bermeditasi yang di pusatkan kepada Sang Hyang Widhi. Uji Kompetensi 1. Bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap Tuhan? 2. Bagaimana keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga? Sebelumnya diskusikanlah dengan orangtuamu di rumah. 3. Apakah yang dimaksudkan Tuhan dalam ajaran yoga? diunduh dari Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 25 G. Mempraktikkan Sikap-sikap Yoga
.
  • 6nh4axjukd.pages.dev/616
  • 6nh4axjukd.pages.dev/683
  • 6nh4axjukd.pages.dev/511
  • 6nh4axjukd.pages.dev/132
  • 6nh4axjukd.pages.dev/362
  • 6nh4axjukd.pages.dev/267
  • 6nh4axjukd.pages.dev/968
  • 6nh4axjukd.pages.dev/107
  • 6nh4axjukd.pages.dev/865
  • 6nh4axjukd.pages.dev/294
  • 6nh4axjukd.pages.dev/928
  • 6nh4axjukd.pages.dev/689
  • 6nh4axjukd.pages.dev/881
  • 6nh4axjukd.pages.dev/324
  • 6nh4axjukd.pages.dev/568
  • bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga